Abstract:
Industri kreatif merupakan salah satu industri yang berfokus pada kreasi dan inovasi. salah satu industri kreatif yang menyumbang PDB terbesar adalah fesyen. Kota Bandung sebagai pusat fesyen sedang berkembang dengan fesyen busana muslim. Perkembangan fesyen busana muslim dapat dilihat dari jumlah UMKM dan pangsa pasar fesyen busana muslim yang tinggi. Hal ini menyebabkan pelaku usaha bersaing dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk itu pelaku usaha dituntut untuk melakukan inovasi berkelanjutan. Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui inovasi berkelanjutan pada industri busana muslim skala UMKM di Kota Bandung. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara skala mikro, kecil, dan menengah dalam menggambarkan inovasi berkelanjutan.
Inovasi berkelanjutan merupakan interaksi yang berlangsung diantara operasional, peningkatan bertahap (incremental improvement), pembelajaran (learning) dan inovasi radikal (radical innovation) yang bertujuan secara efektif menggabungkan efektivitas operasional dan kebijakan strategis yang fleksibel. Terdapat tiga dimensi untuk mengukur inovasi berkelanjutan menurut Saunila (2017), yaitu ideation driven, internal proces driven, dan personnel driven. Konsep ini yang akan menjadi dasar penelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi kegiatan pada saat jam operasional, interviewing pelaku usaha busana muslim, dan menyebarkan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku usaha industri busana muslim di Baltos berjumlah 114 dan BIP yang berjumlah 18 pelaku usaha. Berdasarkan populasi yang ada, penulis menetapkan ukuran sampel 100 berdasarkan judgement sample dengan kriteria adalah pelaku UMKM busana muslim yang ada di Baltos dan BIP.
Hasil dari analisa deskriptif menunjukkan bahwa secara keseluruhan inovasi berkelanjutan pada pelaku usaha busana muslim di Baltos dan BIP termasuk dalam kategori tinggi. Artinya pelaku usaha sudah menjalankan inovasi dalam menghasilkan sebuah ide, sistem dan praktik kepemimpinan, dan evaluasi kinerja dan keterampilan karyawan dengan baik. Namun, permasalahan yang sering terjadi pada kurangnya kolaborasi dengan pihak eksternal (pesaing, pemasok) dalam menghasilkan ide baru dan pengembangan potensi diri karyawan. Berdasarkan skala UMKM, inovasi berkelanjutan cenderung aktif dilakukan oleh skala menengah ketimbang skala mikro dan kecil. Hal ini dikarenakan para pelaku usaha menengah memiliki sistem dan struktur organisasi yang baik daripada pelaku usaha mikro dan kecil.
Dari hasil studi ditemukan bahwa UMKM fesyen muslim di Kota Bandung sudah melaksanakan inovasi berkelanjutan dengan baik, dan mempunyai implikasi yang bagus pada daya saing UMKM. Dalam hasil temuan didapatkan beberapa perbaikan untuk meningkatkan inovasi berkelanjutan pada UMKM diantaranya, pelaku usaha perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan kolaborasi dengan pesaing, meningkatkan praktik kepemimpinan terhadap karyawan dalam mendorong terbentuknya suasana yang kondusif didalam organisasi, dan meningkatkan pengetahuan karyawan melalui pelatihan kerja dalam mencari dan menghasilkan sebuah ide baru.