dc.description.abstract |
Pertumbuhan penduduk di Indonesia, berdasarkan angka kelahiran, setiap
tahunnya mengalami peningkatan. Tiap tahun, angka kelahiran meningkat rerata
1,49 persen. Kelahiran bayi di Jawa Barat mencapai 900 ribu jiwa setiap tahun
(Jabar Ekspres, 2015). Fenomena tersebut membuat segmen pasar produk bayi atau
anak, menjadi segmen pasar potensial dan sangat menarik untuk digarap. Fenomena
tersebut menjadi keuntungan bagi beberapa perusahaan yang bersegmen pasar
produk bayi atau anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan Perusahaan X di Bandung.
Perusahaan X yang berlokasi di Bandung merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang garmen (produksi baju bayi & anak). Jumlah karyawan
sebanyak 65 orang. Setiap aktivitas perusahaan terdapat campur tangan sumber
daya manusia, terlebih dalam aktivitas produksi. Muda, Rafiki, & Harahap (2014)
menyatakan bahwa kinerja berhubungan dengan tingkat perusahaan melihat sumber
daya manusia (karyawan) yang menjadi faktor paling menentukan untuk mencapai
tujuan organisasi. Menurut Shahzadi, Javed, Pirzada, Nasreen, & Khanam (2014),
satu-satunya cara untuk membuat karyawan bekerja keras adalah adalah dengan
memberikan motivasi. Menurut Ngima & Kyongo, di pasar hiper-kompetitif saat
ini, memahami apa yang mendorong dan apa yang dapat memajukan motivasi dan
kinerja karyawan sangatlah penting (2013).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan studi pustaka. Penulis
menggunakan teknik analisis data kuantitatif dengan Spearman Rank menggunakan
bantuan software Microsoft Excel.
Rata-rata motivasi karyawan Perusahaan X berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan sebesar 0.37 yang termasuk dalam kategori “rendah”. Koefisien
korelasi antara motivasi dengan kinerja didapatkan hasil “sedang” sebesar 0.462.
Nilai korelasi yang positif menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara kedua
variabel tersebut adalah searah. Hipotesa yang berbunyi semakin tinggi motivasi,
maka semakin tinggi kinerja karyawan. Besarnya peningkatan motivasi akan
meningkatkan kinerja karyawan sebesar 21.34%. Selebihnya ditentukan oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
Saran yang diberikan adalah perusahaan dapat memberikan motivasi
eksternal (berupa bonus, pujian dari atasan, keterampilan untuk berkembang, dan
kritik / teguran) kepada karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan di
Perusahaan X. |
en_US |