Abstract:
Perdagangan perempuan di Kamboja, telah menjadi sebuah isu yang berlarut-larut tanpa ada penyelesaian yang jelas. Tingginya aktivitas perdagangan perempuan yang terjadi membuat Kamboja menjadi perhatian dunia Internasional. Salah satu aktor yang berperan dalam menyoroti isu ini adalah CNN. Yang membedakan CNN dengan media lainnya adalah selama masa liputannya di Kamboja, CNN tidak hanya berperan sebagai media, tapi juga sebagai agen perubahan sosial, dengan melakukan berbagai kegiatan diluar fungsi media pada umumnya.
Penelitian ini menggunakan konsep media sebagai agen perubahan sosial yang digagas oleh Wilbur Schramm. Schramm menyatakan bahwa terdapat tiga indikator yang menjadikan media sebagai agen perubahan sosial, yaitu disaat media menjadi watchmen, decision maker, dan teacher. Untuk mendapatkan data lengkap, penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan studi dokumen akan berbagai artikel jurnal, buku, berita, dan hasil wawancara.
Berdasarkan hasil analisa ketiga indikator diatas, ditemukan bahwa CNN belum sepenuhnya berhasil dalam berperan sebagai agen perubahan sosial. Di satu sisi, CNN telah memperluas pengetahuan, meningkatkan aspirasi serta mendonasikan dana untuk pembangunan sekolah bagi para korban perdagangan perempuan di Kamboja. Namun disaat yang bersamaan, selama masa liputannya, CNN juga mengesampingkan berbagai faktor pendorong perdagangan perempuan, serta terlalu memfokuskan kerjasama dengan satu aktor saja, yaitu LSM. Ditambah, data statistik tidak menunjukkan adanya penurunan dalam jumlah korban perdagangan perempuan.