Abstract:
Aquarium Indonesia memiliki potensi kekayaan ikan hias yang berlimpah , kondisi ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor non-migas. Melihat tingginya potensi permintaan ikan hias yang dimiliki Indonesia , itu artinya akan sebanding dengan permintaan perangkat pendukung pemeliharaan dan perawatan ikan. Dalam memenuhi permintaan perangkat pendukung pemeliharaan ikan , timbul berbagai usaha dagang dari berbagai sekala . Di Jawa Barat khususnya di Kota Bandung salah satunya adalah Kharisma Aquarium yang telah berdiri lebih dari 20 tahun namun perusahaan belum memiliki manajemen kontrol persediaan yang memadai. Dampaknya telah terjadi kecurangan yang dilakukan oleh karyawan yang mengakibatkan kerugian atas kehilangan profit sekitar 40% dan banyaknya jumlah persediaan menumpuk tidak terjual karena rusak . Oleh karena itu sebagai tindakan antisipasi atas kejadian serupa terulang , perusahaan membutuhkan sebuah sistem yang dapat mengatur manajemen persediaan barang yang memadai.
Jenis penelitian ini adalah adalah deskriptif analitis, bertujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu objek penelitian yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, hal yang diteliti terletak pada fenomena atau peristiwa masa kini. Teknik pengambilan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Teknik analisis data menggunakan Business Challenge Bundle, untuk menganalisis inti fenomena , MIT 90’s Framework, berguna untuk menganalisa suatu perusahaan dan Business Process Modelling and Notation, menggambarkan notasi penghubung proses desain dan implementasi.
Rancangan sistem manajemen persediaan barang ini mampu mengurangi kerusakan dan kehilangan persediaan barang dengan prosedur mempersiapkan gudang dan penyimpanan barang, kode warna, metode FIFO dan stock opname. Manajer perusahaan telah memberikan tanggapan setuju terhadap rancangan ini, yang dinilai dapat membantu mengoptimalkan kinerja karyawan dan perusahaan .