Studi analisis sambungan elastis pada dilatasi gedung beton bertulang dengan ketinggian yang berbeda

Show simple item record

dc.contributor.advisor Tjong, Lidya Fransisca
dc.contributor.advisor Pratiwi, Naomi
dc.contributor.author Jakfar, Beauti
dc.date.accessioned 2018-04-18T06:37:58Z
dc.date.available 2018-04-18T06:37:58Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp35332
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/5511
dc.description 6187 - FTS en_US
dc.description.abstract Pembangunan gedung bertingkat yang dibangun pada area terbatas menyebabkan bentuk gedung menjadi sulit untuk dibuat beraturan. Sistem struktur pada bangunan tidak beraturan sebaiknya dihindari, salah satu cara mengatasinya adalah dengan merencanakan sistem dilatasi. Sambungan antar kedua sistem struktur diperlukan untuk menutupi celah dilatasi antar struktur yang dapat berupa karet (neoprene rubber sheet) sehingga saat gempa terjadi, karet akan menyerap sebagian besar energi dan sisanya akan ditransfer ke elemen struktur tanpa menyebabkan kerusakan. Pemodelan dilakukan dengan menganalisis struktur terpisah serta gabungan dengan membandingkan perilaku struktur gedung dengan sambungan kaku dan struktur gedung dengan sambungan elastis. Struktur gedung dengan sambungan elastis memiliki pola ragam gerak struktur yang dominan translasi dan perioda struktur yang terjadi lebih besar dibandingkan struktur dengan sambungan kaku dengan perbedaan sebesar 4,25% pada ragam gerak pertama dan 4,71% pada ragam gerak kedua. Peralihan struktur pada gedung dilatasi dengan sambungan elastis terjadi lebih besar daripada gedung dengan sambungan kaku dengan perbedaan sebesar 0,199%. Besarnya gaya geser dan momen yang terjadi pada struktur gedung dilatasi dengan sambungan kaku lebih besar sehingga luas tulangan yang diperlukan oleh struktur lebih banyak daripada struktur dengan sambungan elastis dengan perbedaan luas tulangan sebesar 23,721%. Struktur gedung dilatasi dengan sambungan kaku memiliki gaya aksial yang lebih besar daripada struktur gedung dengan sambungan elastis yaitu perbedaan sebesar 0,131% pada kolom struktur gedung 8 lantai dan 0,063% pada kolom struktur gedung 12 lantai. Hal ini menyebabkan sambungan elastis berupa karet dapat mengurangi penggunaan dimensi struktur yang besar. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Ketidakberaturan en_US
dc.subject Dilatasi en_US
dc.subject Neoprene Rubber Sheet en_US
dc.title Studi analisis sambungan elastis pada dilatasi gedung beton bertulang dengan ketinggian yang berbeda en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014410008
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0411036501
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0409048703
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account