Evaluasi awal pemasangan structural health monitoring system pada jembatan Suramadu

Show simple item record

dc.contributor.author Sutandi, Anastasia Caroline
dc.contributor.author Pratama, Bram
dc.date.accessioned 2018-03-08T02:15:18Z
dc.date.available 2018-03-08T02:15:18Z
dc.date.issued 2011
dc.identifier.isbn 978-602-9042-25-2
dc.identifier.other maklhsc364
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/5391
dc.description Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Transportasi yang Berkelanjutan. "Perencanaan Pembangunan Transportasi yang Berkelanjutan dan Terpadu Berbasis Kearifan Lokal dan Kebijakan Pembangunan Transportasi Nasional". FSTPT dan Jurusan Teknik Sipil FT Universitas Udayana. Denpasar, Bali. 6 Mei 2011. en_US
dc.description.abstract Infrastuktur jalan adalah bagian penting dari pengembangan aktivitas-aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Lebih jauh jembatan sebagai bagian dari infrakstruktur jalan juga merupakan bagian penting dalam mendukung pengembangan aktivitas-aktivitas tersebut. Sampai saat ini Jembatan Suramadu dengan umur rencana 100 tahun adalah jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan ini menghubungkan Kota Surabaya di Pulau Jawa dan Kabupaten Bangkatan di Pulau Madura. Jembatan ini dibangun untuk mendukung pengembangan infrastruktur, sosial dan ekonomi di Pulau Madura yang masih tertingggal dibandingkan dengan wilayah lain di Propinsi Jawa Timur. Untuk mendukung sistem pemeliharaan struktur jembatan, pada jembatan ini dipasang Structural Health Monitoring System (SHMS). SHMS adalah sistem monitoring untuk deteksi awal dalam mengetahui adanya indikasi kerusakan pada struktur jembatan sehingga perbaikan dapat segera dilakukan sebelum kerusakan parah terjadi. Walaupun demikian, belum diketahui apakah sistem ini bekerja dengan baik dalam memonitor kesehatan struktur jembatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi awal dari pemasangan SHMS di Jembatan Suramadu, sehingga jembatan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Agar SHMS dapat bekerja secara efektif, maka sejumlah sensor sebagai instrumen detektor dipasang dengan jumlah tertentu di lokasi penempatan yang benar. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sejumlah sensor yang dipasang tidak sesuai dengan jumlah dan penempatan lokasi sesuai rencana semula sehingga dapat menimbulkan akibat yang merugikan kondisi jembatan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher FSTPT, Universitas Udayana, Denpasar, Bali en_US
dc.subject EVALUASI DINI en_US
dc.subject PEMASANGAN STRUCTURAL HEALTH MONITORING SYSTEM en_US
dc.subject JEMBATAN SURAMADU en_US
dc.title Evaluasi awal pemasangan structural health monitoring system pada jembatan Suramadu en_US
dc.type Conference Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account