Abstract:
Dalam mengatasi gelandangan oleh Dinas Sosial Kota Bandung, Balai
Rehabilitasi Sosial Bina Karya berperan penuh membina, merehabilitasi. Dan
memperbaiki sikap mental gelandangan yang berada di balai agar mereka
dapat merubah kondisi kehidupannya menjadi lebih baik juga dapat berfungsi
sosial secara wajar serta mampu berperan aktif dalam kehidupan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas
mengenai pelaksanaan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
program penanganan untuk gelandangan di Balai Rehabilitasi Sosial Bina
Karya, dengan dilihat dari siapa saja yang terlibat di dalam pelaksanaan
program tersebut, siapa saja yang menjadi target dan kegiatan-kegiatan apa
saja yang dilakukan ditinjau dari faktor komunikasi, sumber daya, disposisi,
dan struktur birokrasi. Penelitian ini perlu dilakukan karena melihat fakta di
lapangan yang menunjukan bahwa gelandangan yang semakin berkembang.
Berdasarkan sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif dengan
menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi di
lapangan juga berdasarkan dokumen-dokumen resmi. Data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa implementasi program
penanganan rehabilitasi untuk gelandangan yang dilakukan oleh Dinas Sosial
Kota Bandung dan bekerja sama dengan Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya
kurang berjalan dengan efektif dan efisien karena terdapat kendala dan
permasalahan seperti: (1) terdapatnya ketidaksesuaian pendapat dan persepsi
selektif oleh para pelaksana kegiatan rehabilitasi dalam ketentuan-ketentuan
pelaksana teknis yang telah ditetapkan, (2) tidak terdapat komando atau
perintah yang tegas dari seorang pemimpin dan tugas yang jelas di dalam
proses komunikasi dalam pelaksana kegiatan, dan (3) adanya gedung untuk
keterampilan yang belum memadai, alat-alat teknis yang masih sangat minim,
dan juga wisma untuk para warga binaan yang dirasa sangat kurang.