Abstract:
CV Karindo merupakan perusahaan yang memproduksi sponge. Sponge yang
dihasilkan CV Karindo beragam warna. CV Karindo memiliki 12 macam bahan baku yaitu
penguat warna (merah, kuning, biru, putih dan hitam), pewarna (merah, kuning, biru, putih
dan hitam), matras dan mellion clorida. Dalam sistem persediaannya, CV Karindo tidak
memiliki metode khusus dalam melakukan pemesanan bahan baku. CV Karindo
menggunakan intuisi setiap menentukan kapan dan jumlah bahan baku yang dipesan.
Permintaan pada CV Karindo bersifat probabilistik dan lead time kedatangan bahan baku
konstan sebesar 2 hari. CV Karindo sering mengalami kejadian kekurangan bahan baku
terutama pada sponge hitam. Sponge hitam menjadi produk andalan CV Karindo. Bila
terjadi kejadian kekurangan bahan baku, maka konsumen bersedia menunggu sponge
yang sudah mereka pesan. Namun, ada kerugian yang ditanggung CV Karindo yaitu
membayar biaya pengiriman sponge ke konsumen. Masalah lain yang terjadi pada CV
Karindo adalah peletakkan bahan baku di gudang yang berantakan. Tidak adanya tempat
yang pasti untuk bahan baku membuat pekerja kesulitan dalam mencari dan mengambil
bahan baku. Hal ini terkadang membuat kesalahan dalam perhitungan stok bahan baku.
Dalam penelitian ini, sistem persediaan yang diusulkan untuk CV Karindo adalah
fixed order interval (metode T). Dengan penerapan sistem ini, CV Karindo tidak perlu
mengecek stok bahan baku secara terus menerus. CV Karindo dapat memesan bahan
baku setiap interval T yang diusulkan. Usulan yang diberikan adalah pemesanan secara
joint order dengan nilai T sebesar 4,8 minggu untuk supplier pertama dan 3,4 minggu untuk
supplier kedua. Untuk memperbaiki tata letak gudang, penelitian ini akan menggunakan
metode dedicated storage dimana setiap bahan baku memiliki tempat penyimpanan yang
pasti. Dengan penerapan metode ini diharapkan permasalahan yang terjadi di CV Karindo
dapat terselesaikan.