Abstract:
Usaha kecil menengah (UKM) telah mempengaruhi pergerakan ekonomi
negara Indonesia dan bertindak sebagai fungsi penyelamatan ketika krisis terjadi. Industri
kuliner mencakup 33% dari jumlah seluruh industri kecil yang juga menduduki posisi
tertinggi. Akan tetapi, perkembangan UKM masih terhambat pada manajemen internal
usaha. Dua komponen utamanya adalah sumber daya manusia (SDM) dan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek) belum terintegrasi, namun terdapat peluang untuk
menghubungkannya. Saat ini, UKM mulai memanfaatkan internet untuk menjalankan
proses bisnis perusahaan. Hal ini didukung juga dengan meningkatnya pengguna
smartphone yang juga mengakibatkan banyaknya aplikasi dikembangkan. UKM sendiri
membutuhkan aplikasi karena lebih praktis dan dapat diakses dimana saja menggunakan
smartphone. Oleh karena itu, diperlukan aplikasi smartphone untuk mendukung
manajemen internal UKM kuliner.
Penelitian dilakukan di UKM kuliner kue di Bandung bernama Rolling Pin yang
memproduksi kue customized. UKM ini terdiri dari 1 orang pemilik dan 13 orang
karyawan. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi proses bisnis dan identifikasi
kebutuhan melalui wawancara dan observasi dengan karyawan Rolling Pin dan pemilik
UKM lainnya yang menghasilkan 16 tahapan dan 15 kebutuhan. Selanjutnya, dilakukan
perancangan 2 konsep aplikasi dan pemilihan konsep oleh responden dari Rolling Pin
dengan hasil konsep 2 sebagai dasar penggabungan kedua konsep. Berdasarkan kedua
konsep dan masukan dari responden, dibuat prototipe dan dievaluasi oleh 4 user group,
yaitu pemilik (owner), admin, produksi, dan distribusi. Setiap grup terdiri dari 5 responden
yang berasal dari 4 UKM, mengerjakan tugas berbeda dan diukur waktu pengerjaannya,
error dan bantuan yang dilakukan serta diminta untuk mengisi kuesioner setiap selesai
mengerjakan tugas dan di bagian akhir.
Berdasarkan evaluasi prototipe, diketahui nilai tertinggi untuk setiap kriteria
usability dari keempat user group. Nilai tertinggi untuk kriteria efficiency adalah 65.71%
dari user group produksi, effectiveness 76%—distribusi, learnability 91.43%—owner.
Berdasarkan hasil kuesioner, diperoleh juga nilai tertinggi untuk learnability sebesar 4.63-
—admin, usefulness 4.8—distribusi, dan satisfaction 4.72—distribusi. Usability
keseluruhan aplikasi diukur menggunakan kuesioner system usability scale (SUS) score
dan hasilnya adalah 72.5 dari user group owner, 71—admin, 70.5—produksi, dan 75—
distribusi. Dari hasil tersebut, diketahui pula terdapat 23 usability problem. Meskipun
begitu, dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa aplikasi sudah baik dan dapat diterima
oleh keempat user group.