Abstract:
Kemajuan perekonomian industri menimbulkan persaingan antara perusahaan
yang satu dengan yang lain untuk menjadi perusahaan yang terbaik. Selain bersaing
ingin menjadi perusahaan yang terbaik, perusahaan juga ingin mendapatkan keuntungan
yang maksimum dengan cara meminimasi total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meminimasi total biaya
yang dikeluarkan adalah dengan memiliki pengaturan persediaan yang baik.
CV X merupakan perusahaan perdagangan yang menjual produk-produk
kebutuhan sehari-hari seperti kopi, susu, dan mie instan yang terletak di Purbalingga,
Jawa Tengah. Saat ini, CV X melakukan pemesanan produk kepada supplier dengan
menggunakan intuisi pemilik perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan sering
mengalami stockout yang akan meningkatkan total biaya perusahaan. Metode sistem
persediaan untuk CV X yang diusulkan menggunakan metode fixed order interval dengan
joint order. Pemesanan produk dengan menggunakan metode ini dilakukan dengan
melakukan pemesanan untuk beberapa produk secara bersamaan dari satu supplier
yang sama dengan mempertimbangkan interval pemesanan dan tingkat persediaan
maksimum yang meminimasi total biaya. Penggunaan metode fixed order interval
dengan joint order menghasilkan total biaya persediaan minimum untuk supplier A
sebesar Rp 32.378.278,449, supplier B sebesar Rp 11.397.845,423, dan supplier C
sebesar Rp 26.514.734,418.
Supplier dari produk CV X akan memberikan informasi apabila akan terjadi
kenaikan harga pada pihak perusahaan. Pada kondisi ini, diusulkan perhitungan total
biaya dengan mempertimbangkan known price increase untuk beberapa skenario, yaitu
saat terjadi kenaikan satu, lebih dari satu, dan semua jenis produk dari satu supplier.
Metode known price increase menentukan jumlah pemesanan spesial dan nilai
penghematan untuk perusahaan. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan,
perusahaan disarankan untuk melakukan pemesanan spesial apabila penghematan yang
didapatkan bernilai positif.