Abstract:
CV MDS merupakan salah satu usaha menengah di Kota Bandung yang
bergerak di industri pembuatan jas hujan Rainsol dengan bahan baku PVC ballon. CV
MDS melakukan proses produksi untuk jas hujan dengan cara outsourcing sejumlah
proses produksi pada PT X. Proses produksi yang dilakukan oleh PT X adalah proses
gambar, cutting, sablon, jahit, inspeksi dan packing. Setiap tahun terjadi peningkatan
demand untuk jas hujan Rainsol sedangkan PT X tidak dapat memenuhi peningkatan
tersebut karena kapasitas produksinya sudah penuh untuk customer lainnya. CV MDS
berniat untuk merancang tempat produksinya sendiri.
Pembuatan tempat produksi yang baru akan melibatkan perancangan pada
lintasan penjahitannya karena pada CV MDS belum terdapat lintasan penjahitan untuk
produk jas hujan. Perancangan lintasan penjahitan dilakukan dengan metode Line
Balancing yaitu Ranked Positional Weight, Region Approach, Largest Candidate Rule,
serta Trial and Error. Setelah melakukan perancangan lintasan, akan dihitung jumlah
kebutuhan mesin sebagai input untuk perancangan layout. Terakhir dilakukan
perbandingan biaya produksi saat ini dengan biaya produksi yang baru.
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, lintasan penjahitan untuk CV
MDS menggunakan Trial and Error. Lintasan penjahitan memiliki waktu siklus sebesar
578,566 detik dengan sembilan stasiun kerja. Ukuran perfomansi untuk lintasan
penjahitan dinilai sudah baik dengan nilai efisiensi lintasan sebesar 92,734 %, balanced
delay sebesar 7,266 % dan smoothness index sebesar 170,160. Layout yang digunakan
untuk tempat produksi CV MDS yang baru adalah product layout. Area produksi CV MDS
memiliki layout dengan ukuran luas sebesar 143,773 m2. Perbandingan biaya tempat
produksi yang baru dengan biaya produksi saat ini menunjukkan bahwa biaya tempat
produksi yang baru lebih murah. Tempat produksi yang baru menghasilkan penghematan
biaya sebesar IDR 10.574,67 per unit dibandingkan dengan biaya produksi saat ini.