Usulan perbaikan sistem persediaan bahan baku pada Bonschery untuk meminimasi Expected Total Cost

Show simple item record

dc.contributor.advisor Pratiwi, Loren
dc.contributor.author Giraldo S., Mario
dc.date.accessioned 2018-01-29T06:36:12Z
dc.date.available 2018-01-29T06:36:12Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp34957
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/4793
dc.description 4538 - FTI en_US
dc.description.abstract Bonschery merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang produksi roti dan menjalankan bisnisnya di kota Cirebon. Pada saat ini perusahaaan sering mengalami kehabisan bahan baku (stockout) dan kelebihan bahan baku. Perusahaan melakukan pemesanan kepada supplier berdasarkan intuisi sehingga tidak dapat diketahui jumlah barang yang dipesan dan periode yang dipesan. Perusahaan belum memiliki kebijakan – kebijakan khusus ketika menghadapi kenaikan harga bahan baku sehingga pemesanan belum mendapat penghematan ketika terjadi kenaikan harga. Dengan adanya kenaikan harga maka akan mempengaruhi biaya-biaya persediaan yang muncul seperti biaya pembelian, biaya pemesanan, biaya simpan, dan biaya stockout. Biaya-biaya tersebut dapat mengurangi keuntungan perusahaan jika perusahaan tidak mempunyai sistem persediaan yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu Fixed Order Interval System atau metode T. Metode ini akan menghasilkan interval waktu pemesanan (T) dan tingkat persediaan maksimum (R) yang berguna untuk melakukan pemesanan bahan baku. Selain itu, metode T memungkinkan perusahaan untuk melakukan pemesanan bahan baku secara joint order karena terdapat produk yang dipesan dari supplier yang sama. Dengan menerapkan metode T pada perusahaan maka akan memperoleh penghematan, besarnya penghematan didapatkan dari pemesanan secara joint order karena biaya pemesanan dilakukan secara bersamaan untuk masing-masing supplier sehingga menghasilkan total biaya sebesar Rp 109.760.260,55. Selain itu dengan menggunakan metode T akan menurunkan presentase stockout yang awalnya adalah sebesar 7% menjadi berkisar 0,05% sampai 0,4% untuk supplier A dan 0,05% sampai 5% untuk supplier B. Pada tahun 2016, perusahaan mengalami kenaikan harga bahan baku pada gula, susu bubuk, susu cair, tepung terigu, dan tepung protein. Metode Known Price Increase dapat digunakan pada perusahaan untuk membuat kebijakan pemesanan saat produk mengalami kenaikan harga. Perhitungan dilakukan untuk menentukan jumlah pemesanan khusus yang harus dipesan sehingga perusahaan mendapatkan penghematan. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, perusahaan sebaiknya melakukan pemesanan khusus dengan melihat adanya penghematan dari setiap bahan baku yang mengalami kenaikan harga. en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Usulan perbaikan sistem persediaan bahan baku pada Bonschery untuk meminimasi Expected Total Cost en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013610018
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0402068701
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account