Abstract:
Dampak dari perkembangan industri susu adalah limbah yang dihasilkan. Limbah susu memiliki kandungan BOD dan COD yang tinggi karena kandungan susu yang kaya akan protein dan vitamin. Oleh karena itu limbah susu perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang. Permasalahan yang muncul saat ini adalah keterbatasan lahan dan biaya untuk mengolah limbah oleh karena itu pengolahan limbah secara biologi yang dioperasikan secara kontinu ini dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan tersebut. Pada percobaan ini digunakan 2 macam mixed culture yaitu mixed culture dari air sungai dan envirosolve liquid. Mula-mula dilakukan pembibitan untuk mendapatkan mikroorganisme yang diinginkan yaitu 4000 mg/L. Kemudian dilakukan tahap aklimatisasi. Dan kemudian dilakukan percobaan utama dengan variasi dilute rate. Percobaan utama ini menggunakan envirosolve liquid dan dianalisis kandungan COD, MLSS, dan MLVSS. Dari percobaan ini diketahui laju pertumbuhan envirosolve liquid lebih baik bila dibandingkan dengan mixed culture dari air sungai. Hal ini dapat dilihat dari nilai laju pertumbuhan maksimum (𝜇𝑚), dimana 𝜇𝑚 untuk envirosolve liquid sebesar 8,439.10-5 g/jam dan 𝜇𝑚 mixed culture air sungai sebesar 1,357.10-5 g/jam.