dc.contributor.advisor |
Praptowidodo, Eng V. Susilowati |
|
dc.contributor.advisor |
Rasidi |
|
dc.contributor.author |
Cahyadi, Lydia Margaretha |
|
dc.date.accessioned |
2017-12-11T03:58:47Z |
|
dc.date.available |
2017-12-11T03:58:47Z |
|
dc.date.issued |
2012 |
|
dc.identifier.other |
6208039 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/4532 |
|
dc.description.abstract |
Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Seiring berjalannya
Waktu, kemajuan tekhologl membawa dampak yang negatif yaltu tercemarnya sumber air
sehingga bahan baku untuk pengolahan air bersih menjadi berkurang. Di Indonesia, air
yang didistribusikan ke masyarakat melalui PDAM berasal dari air sungai yang telah
diolah melalui bak saringan pasir dan klorinasi. Akibat klorinasi ini terbentuk senyawa
trihalometan yang bersifat karsinogenik. Membran nanofiltrasi merupakan solusi untuk
memisahkan senyawa organik terlarut dan ion-ion berbahaya yang terkandung dalam air
sehingga air yang diperoleh dapat diminum.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian pengaruh konsentrasi polimer
selulosa asetat terhadap struktur morfologi dan kinerja membran nanofiltrasi. Konsentrasi
polimer yang tinggi diharapkan akan menghasilkan membran dengan selektivitas tinggi.
Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam menambah pengetahuan tentang pemisahan
dengan membran nanofiltrasi untuk menghilangkan senyawa organik dan trihalometan
dalam upaya meningkatkan kualitas air yang dapat diminum.
Pembuatan membran dilakukan dengan metode presipitasi immersi. Membran yang
telah dibuat, diuji kinerjanya dengan parameter fluks, koefisien permeabilitas air, dan
rejeksi. Bahan pembentuk membran terdiri dari polimer selulosa asetat, pelarut dimetil
asetamida (DMAc), dan nonpelarut aquades. Membran dibuat dengan variasi konsentrasi
polimer selulosa asetat 20%-b, 21%-b, dan 22%-b. Ketiga membran ini diuji kinerjanya
dan dibandingkan untuk memperoleh membran dengan kinerja terbaik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai fluks optimum diperoleh saat tekanan
operasi maksimum 5 bar. Membran dengan konsentrasi polimer selulosa asetat 22%-b
memberikan nilal rejeksi yang paling tinggi dikarenakan struktur membran yang terbentuk
lebih rapat namun nilai fluksnya paling rendah. Membran dengan konsentrasi polimer
selulosa asetat 20%-b tidak memenuhi standar rejeksi untuk membran nonafiltrasi. Ketiga
membran memiliki nilal koefisleh permeabilitas air (Lp) yahg kedl dikarenakan lapisan
atas membran yang terlalu tebal ±2(mu)m. |
en_US |
dc.language.iso |
id |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
fluks |
en_US |
dc.subject |
koefisien permeabilitas |
en_US |
dc.subject |
membran |
en_US |
dc.subject |
rejeksi |
en_US |
dc.title |
Pemisahan senyawa trihalometan dalam air menggunakan membran nanofiltrasi |
en_US |
dc.type |
Unpublished Student Papers |
en_US |