Pengaturan fungsi kelembagaan dalam konservasi keanekaragaman hayati di Cagar Alam Gunung Papandayan

Show simple item record

dc.contributor.advisor Yusuf, Asep Warlan
dc.contributor.advisor Moeliono, Tristam Pascal
dc.contributor.author Utama, Tri
dc.date.accessioned 2017-11-29T07:42:29Z
dc.date.available 2017-11-29T07:42:29Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp34759
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/4358
dc.description 3855 - FH en_US
dc.description.abstract Sumber daya alam hayati merupakan suatu unsur terpenting dalam suatu ekositem. Unsur-unsur sumber daya alam hayati dan ekosistemnya saling bergantungan antara satu dengan yang lainnya, sehingga pemanfaatannya juga saling mempengaruhi yang menimbulkan kerusakan dan kepunahan salah satu daripadanya akan berakibat terganggunya ekosistem. Hal ini pun diatur di dalam Undang-Undang Nomor. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dengan membuat bentuk kegiatan konservasi baik in situ maupun ex situ agar pengelolaan sumber daya alam hayati tersebut dapat dilakukan secara bijaksana dengan memperhatikan kelestariannya. Namun pada kenyataannya, pelaksanaan kegiatan konservasi itu pun belum dapat dilaksanakan dengan baik, beragam penyebabnya berasal dari faktor hukum dan non hukum. Dalam penelitian ini, penulis melihat contoh dalam kegiatan konservasi terhadap pengelolaan Cagar Alam Gunung Papandayan (CAGP) yang terletak di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Bahwa berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode penelitian yuridis-normatif, didapatkan kesimpulan bahwa kewenangan dalam pengelolaan konservasi di CAGP dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis dibawah Dirjen KSDAE yang bertanggung jawab pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Terbatasnya jumlah personil petugas dilapangan dengan luas cakupan wilayah konservasi tersebut, menyebabkan belum maksimal kegiatan peletarian dan pengelolaan di CAGP. Lalu kolaborasi pengelolaan kawasan dengan masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan CAGP belum dibangun dengan baik, serta minimnya peran Pemerintah Daerah dalam mengelola langsung kawasan konservasi tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan personil pada unit pengelola, pemberian kewenangan lebih pada Pemda dan kajian ulang terhadap UU No.5 Tahun 1990 tentang KSDAE sebagai dasar terhadap pengelolaan sumber daya alam hayati secara bijaksana. en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum - UNPAR en_US
dc.subject Konservasi en_US
dc.subject Cagar Alam Gunung Papandayan en_US
dc.title Pengaturan fungsi kelembagaan dalam konservasi keanekaragaman hayati di Cagar Alam Gunung Papandayan en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2011200247
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0409076002
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0402026501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI605#Ilmu Hukum


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account