Abstract:
Pengembangan teknologi bahan bakar diperlukan untuk menyediakan pasokan bahan bakar minyak yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Salah satu bahan bakar alternatif yang dapat dikembangkan adalah bioetanol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh variasi konsentrasi pati dan variasi penggunaan agen sakarifikasi pada perolehan bioetanol. Pembuatan bioetanol pada penelitian ini berbahan dasar hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) yang memiliki kandungan pati cukup tinggi. Pembuatan bioetanol pada penelitian ini terdiri atas 2 proses, yaitu proses likuifikasi dan proses sakarifikasi fermentasi simultan. Dalam proses likuifikasi, digunakan enzim α-amilase untuk menghidrolisis pati hanjeli, sedangkan proses sakarifikasi fermentasi simultan menggunakan kombinasi enzim glukoamilase-mikroba Saccharomyces cerevisiae dan kombinasi mikroba Schwanniomyces occidentalis-mikroba Saccharomyces cerevisiae. Kadar pati yang divariasikan adalah 10%, 20%, dan 30%. Kadar etanol dan glukosa hasil fermentasi dianalisa menggunakan HPLC kolom fermentation monitoring dan jumlah sel mikroba dihitung langsung menggunakan mikroskop. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa penggunaan enzim sebagai agen sakarifikasi lebih baik daripada menggunakan mikroba sakarifikasi Schwanniomyces occidentalis. Kadar etanol tertinggi yang mampu dicapai dengan menggunakan mikroba sakarifikasi adalah sebesar 3,61% dengan konsentrasi pati awal 30%. Kadar etanol tertinggi yang mampu dicapai dengan menggunakan enzim sakarifikasi adalah sebesar 17,38% dengan konsentrasi pati awal 30%.