Abstract:
Limbah tekstil sebagian besar mengandung pewarna tekstil yang bersifat nonbiodegradable,
contohnya Drimaren Dark Red (DDR). Salah satu metode pengolahan
limbah destruktif yang dapat digunakan adalah Advance Oxidation Process (AOP). Salah
satu jenis dari metode AOP yang biayanya murah dan memiliki kinetika reaksi tinggi
adalah metode UV/H_2O_2/Fe^2+.
Penelitian lanjutan ini bertujuan untuk mengoptimasi metode UV/H_2O_2/Fe^2++ untuk
pengolahan limbah non-biodegradable (pewarna tekstil Drimaren Dark Red sebagai
contoh kasus). Kemudian, tujuan lainnya adalah mengetahui arah dari kondisi operasi
(konsentrasi awal H_2O_2 dan rasio antara jumlah Fe^2+ dan H_2O_2) terhadap perubahan
konsentrasi zat warna agar dapat mencapai kondisi optimum.
Kondisi terbaik pengolahan Drimaren Dark Red (DDR) yang diperoleh dari
penelitian sebelumnya, yakni penelitian Garini dan Rochima (2012), setelah
memperhitungkan biaya bahan-bahan dan lampu UV, diperoleh hasil sebagai berikut :
konsentrasi awal H_2O_2 0,05 %w/w, pH 2, dan rasio mol Fe2+ : H_2O_2 ditetapkan 1:20. Dalam
penelitian ini dilakukan variasi kondisi operasi sebagai berikut : konsentrasi awal H_2O_2
sebesar 0,022 %w/w – 0,078 %w/w, rasio mol Fe^2+ : H2O2
sebesar 0,022 – 0,078, dan pH
ditetapkan 3.
Penelitian ini dilakukan dengan menentukan model yang tepat untuk
menggambarkan ketergantungan laju penguraian limbah terhadap kedua variabel. Model
tersebut adalah Central Composite Design yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan
desain eksperimen yang disebut Response Surface Design. Dari percobaan diperoleh
kondisi operasi optimum, yaitu konsentrasi awal H_2O_2 sebesar 0,0504%w/w dan rasio mol
Fe2+ : H_2O_2
sebesar 0,0446 dengan nilai konstanta laju reaksi orde 2 semu yang diperoleh
sebesar 0,021(L/mol . s).