Abstract:
Daun salam merupakan salah satu jenis rempah-rempah, banyak dimanfaatkan sebagai obat karena memiliki kandungan antioksidan yang cukup besar. Antioksidan berguna untuk menetralisir dampak negatif radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi temperatur dan rasio F:S serta pengaruh interaksinya terhadap besarnya aktivitas antioksidan, kadar flavonoid, dan kadar total fenol dalam ekstraksi antioksidan dari daun salam. Metode penelitian yang dilakukan meliputi persiapan sampel, penelitian pendahuluan, penelitian utama, dan analisis. Penelitian pendahuluan bertujuan mengetahui jenis pelarut yang baik digunakan untuk ekstraksi antioksidan daun salam. Pada penelitian utama dilakukan ekstraksi selama 4 jam menggunakan pelarut yang telah ditentukan pada penelitian pendahuluan dan dilakukan variasi temperatur (25oC; 35oC; 45oC) dan rasio F:S (1:10, 1:20 dan 1:30 g/mL). Lalu ekstrak disaring vakum dan dipekatkan menggunakan evaporator vakum. Selanjutnya dilakukan uji fitokimia flavonoid dan total fenol, perhitungan kadar flavonoid dan kadar total fenol, serta uji aktivitas antioksidan. Percobaan yang dilakukan adalah rancangan percobaan faktorial dua faktor. Rancangan ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh temperatur dan rasio F:S serta interaksi antara kedua faktor tersebut. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa rasio F:S, temperatur, serta interaksi keduanya berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas antioksidan, kadar flavonoid, dan kadar total fenol hasil ekstraksi daun salam. Nilai aktivitas antioksidan, kadar flavonoid, dan kadar total fenol tertinggi diperoleh pada kondisi F:S sebesar 1:30 (g/ml) dan temperatur 45oC, pada kondisi ini menghasilkan nilai IC50 sebesar 210,54, kadar flavonoid sebesar 61,00 μg/ml, dan kadar total fenol sebesar 114,85 ppm.
Kata kunci : Antioksidan, Daun Salam, Ekstraksi, Flavonoid, Total Fenol