Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh laju alir, waktu, pH, dan tinggi karbon aktif terhadap nilai COD. Manfaat penelitian adalah sebagai masukan untuk menggunakan teknologi SBR dalam limbah cair tempe yang dihasilkan, untuk membuat standar nasional Indonesia dalam proses penanggulangan limbah cair industri tempe, dan ,menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya SBR tentang pengolahan limbah cair industri tempe
Metode penelitian ini terdiri atas dua tahap percobaan, yaitu percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Pada percobaan pendahuluan yang dilakukan adalah pembuatan inokulum Bacillus Linchenisformis pada aquadest murni kemudian dilakukan proses Sequencing Batch Reactor (SBR) dengan suhu 25oCdengan laju alir yaitu 0,868 L/min, 1,5 L/min, dan 1,948 L/min dan waktu tinggal selama 2 jam, 4 jam, 6 jam, 8 jam, 10 jam, 12 jam. Dari percobaan pendahuluan diambil laju alir yang terbaik untuk dilakukan percobaan utama.Percobaan utama dilakukan pada kondisi laju alir 1,5 L/min dengan suhu 25OC selama 12 jam dimana pH yang digunakan adalah 5, 6, dan 7 dengan waktu 2, 4, 6, 8, 10, dan 12. Metode analisis COD yaitu titrasi ferro ammonium sulfat
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa laju alir terbaik adalah 1,5 L/min dimana laju alir tersebut digunakan untuk percobaan utama dan didapat nilai konsentrasi Chemical Oxygen demand (COD) yang terbaik yaitu 100 mg/L pada waktu 12 jam, nilai konsentrasi Biochemical Oxygen demand (BOD) yaitu 1266,72 mg/L, nilai konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) yaitu 145,6 mg/L sedangkan untuk nilai pH yang terbaik yaitu 5