dc.description.abstract |
Alpukat merupakan salah satu komoditas buah yang selalu ada setiap tahun. Umumnya jika
mengkonsumsi buah alpukat, bagian bijinya dianggap tidak bermanfaat sehingga dibuang sebagai
limbah. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jenis larutan perendam dan pH
larutan pada perolehan serta karakterisasi pati dari biji alpukat. Percobaan ekstraksi pati, dilakukan
perendaman dengan rasio F/S sebesar 1:5 menggunakan larutan perendam natrium metabisulfit, asam
askorbat, dan asam sitrat dengan variasi pH larutan serta waktu perendaman selama 24 jam.
Pengaturan pH larutan mengunakan asam asetat dan natrium hidroksida. Berdasarkan hasil penelitian,
persen rendemen pati tertinggi didapat pada larutan perendam natrium metabisulfit dengan pH netral,
konsentrasi larutan natrium metabisulfit 2000 ppm, rasio perendaman 1:5, dan waktu perendaman
selama 24 jam yaitu sebesar 12,996%. Kadar pati tertinggi didapat untuk proses ekstraksi pati biji
alpukat pada larutan perendam asam askorbat dengan pH netral, konsentrasi larutan asam askorbat
2000 ppm, rasio perendaman 1:5, dan waktu perendaman selama 24 jam yaitu sebesar 74,680%. Pati
biji alpukat yang dihasilkan memiliki kadar air pati biji alpukat sebesar 11,810% - 15,725%, kadar abu
sebesar 0,965% - 1,25%, dan kadar sulfit sebesar 39,818 ppm – 41,357 ppm. Warna dari pati yang
dihasilkan rata-rata yaitu coklat. |
en_US |