dc.description.abstract |
Bioetanol dapat diproduksi dari bahan baku yang mengandung gula, pati, maupun selulosa. Salah satu bahan baku dengan kandungan pati cukup tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioetanol adalah tanaman serealia hanjeli (Coix lacryma- jobi L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan tepung hanjeli sebagai bahan baku bioetanol dengan metode SFS (Sakarifikasi dan Fermentasi Simultan) dalam kondisi VHG (Very High Gravity) dan mempelajari pengaruh kadar substrat awal serta jenis mikroba yang digunakan pada hasil perolehan etanol. Tepung hanjeli dibuat dengan menggunakan disc mill dan ayakan dengan ukuran +80 -100 mesh. Selanjutnya, tepung akan dilikuifikasi dengan memanaskan substrat sebesar 20%, 30%, dan 40% (b/v) tepung hanjeli pada temperatur 90oC selama dua jam. Campuran tersebut kemudian ditambahkan enzim α-amilase sebanyak 0,16%(b/v) dan dipanaskan kembali selama 2 jam. Sebelum memasuki proses SFS, campuran disterilisasi terlebih dahulu, kemudian ditambahkan nutrisi sebanyak 25%-v, enzim glukoamilase, serta inokulum mikroba Saccharomyces cerevisiae atau inokulum mikroba TPMSC (mikroba hasil isolasi tape ketan) sebagai mikroba fermentasi. Proses SFS dilakukan selama 119 jam dengan kondisi pengadukan 150 rpm, temperatur 30oC, dan bersifat anaerobik. Hasil analisis konsentrasi glukosa dan etanol dihitung menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil analisis konsentrasi glukosa memiliki kecenderungan untuk menurun seiring dengan berjalannya proses, sedangkan kadar etanol cenderung meningkat sepanjang proses. Konsentrasi etanol tertinggi didapatkan pada fermentasi dengan kadar substrat awal 40%(b/v) menggunakan mikroba Saccharomyces cerevisiae, yaitu sebesar 22,04% (b/v) pada jam ke-119 dan yield sebesar 55,1% |
en_US |