Abstract:
Limbah yang dihasilkan industri–industri kimia sangat berbahaya bagi lingkungan dan makhluk hidup, agar tidak merusak lingkungan, limbah harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Zat warna merupakan buangan yang banyak ditemukan dalam industri tekstil, salah satu metode pengolahan yang sedang berkembang di dunia adalah elektrokoagulasi. Prinsip dasarnya merupakan gabungan dari elektrolisis dan koagulasi, setelah koagulan terbentuk, koagulan mengadsorp zat warna yang terkandung dalam cairan, dan gumpalan akan terangkat kepermukaan larutan, dan dapat dengan mudah dipisahkan dari larutan. Tujuan penelitian ini adalah, mencari titik optimum agar elektrokoagulasi berjalan se efektif dan seefisien mungkin. Titik optimum dicari dengan melakukan percobaan dengan variabel proses dan mengidentifikasi interaksi antara variabel proses. Selain itu tujuan dari penelitian ini juga mengembangkan proses elektrokoagulasi sebagai sarana pengolahan limbah yang efektif. Zat warna yang digunakan dalam penelitian ini adalah disperse red. Respon yang akan diamati adalah persen removal. Variasi yang digunakan adalah, waktu proses, penambahan NaCl, dan besarnya rapat arus. Persen removal diamati dengan mengukur absorban menggunakan spektrofotometer. Sedangkan optimasi dilakukan dengan menggunakan software design expert version 8.07 dengan rancangan respon permukaan Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah, persen removal yang didapat sebesar 95,378%, dan 96,80491%, dan adanya pengaruh dari rapat arus dan waktu proses, dan penambahan NaCl berpengaruh pada besarnya energi yang digunakan.