Abstract:
Sekam padi merupakan limbah pertanian yang melimpah di Indonesia. Walaupun wujudnya berupa limbah dari padi, namun masih banyak manfaat baik yang dapat diterima bila mau dan mampu untuk mengolahnya kembali dengan baik. Hasil pembakaran limbah padi (Sekam padi) ini ternyata mengandung silikat (SiO2) yang cukup besar dan karbon (C). Kandungan silika pada abu sekam padi ini dapat mencapai 90% dari bobot sekam padi yang dibakar. Belakangan ini penggunaan silika sebagai bahan dasar atau bahan baku dalam sektor industri mulai diperhitungkan, karena memberikan banyak manfaat dan keuntungan yang besar. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengamati pengaruh variasi temperatur terhadap produk natrium silikat yang dihasilkan, mengamati pengaruh variasi rasio pelarut terhadap produk natrium silikat yang dihasilkan dan memanfaatkan abu sekam padi sebagai bahan baku dalam pembuatan natrium silikat. Metode penelitian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu perlakuan awal terhadap sekam padi (dibakar untuk memperoleh abu sekam padi), proses pembuatan natrium silikat dengan mereaksikan silikat dari abu sekam padi dengan natrium karbonat, pengendapan dan pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh natrium silikat dengan jumlah dan kualitas yang paling tinggi dalam bentuk padatan berdasarkan pengaruh temperatur furnace dan rasio pelarut. Kadar abu yang diperoleh pada hasil pembakaran 500˚C dan 600˚C berturut-turut adalah 0,225% dan 0,2281%. Hasil yang didapat dari tempuhan utama penelitian ini, menunjukkan bahwa kadar silikat yang tinggi didapatkan ketika suhu pembakaran sekam padi di dalam furnace, 600°C dengan temperatur pelarutan 130°C dan rasio pelarut 1:2 yaitu sebesar 16,82 % (kadar silikat).