Presistensi konsep penataan kota praindustri Majapahit, terhadap penataan kawasan modern : studi kasus Kampus Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya dan Institut Teknologi Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Saliya, Yuswadi
dc.contributor.author Winarno, Aloysius Baskoro
dc.date.accessioned 2017-11-08T08:32:55Z
dc.date.available 2017-11-08T08:32:55Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp34653
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/3904
dc.description 5880 - FTA en_US
dc.description.abstract Di era Globalisasi saat ini memungkinkan representasi arsitektur yang berasal dari luar Indonesia khususnya barat digunakan secara bebas. Desain bangunan modern saat kini memiliki kecenderungan hanya menitikberatkan pada ruang dalam, sementara bagian ruang luarnya sepertinya hanya sekadar menjadi ruang-ruang sisa dari pengolahan ruang dalamnya. Tata ruang arsitektur yang berasal dari luar tersebut belum tentu relevan dengan konteks di Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan arsitektur tradisional yang melimpah dan kontekstual dengan budaya lokal terkadang telah ditinggakan, seperti arsitektur tradisional Jawa. Perkembangan budaya di Jawa memiliki kedinamisan yang tinggi sehingga saat ini terlihat sudah mulai bergeser baik secara fisik maupun nilai-nilainya. Pemahaman ruang dalam konteks arsitektur modern-barat tentunya belum tentu selaras dengan pemahaman ruang dalam konteks arsitektur tradisional Jawa tersebut. Ruang-ruang arsitektur bangunan modern saat kini berkecenderungan dapat menghilangkan budaya guyub yang kental dalam tradisi Jawa dan membuat masyarakat menjadi lebih individual seperti tercermin dalam hunian-hunian golongan menengah ke atas. Berdasarkan aktivitas yang berlangsung pada bangunan tradisional Jawa, menunjukkan adanya komposisi penataan ruang yang memungkinkan adanya interaksi dengan lingkungannya sehingga sustainable dan responsif terhadap alam/ iklim. Massa bangunan dapat dipandang sebagai batas visual penanda ruang, sehingga dapat diolah antara lain dengan diberi penekanan tertentu seperti penggunaan ornamentasi, dsb. Di negara Indonesia, sejarah mencatat adanya kemaharajaan bahari yang sempat berjaya menguasai kepulauan Nusantara bernama Majapahit. Kemaharajaan Majapahit merupakan bukti pada masa klasik Asia Tenggara bahwa Nusantara pernah menjadi pusat peradaban melayu yang sangat berpengaruh. Menurut Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara National University of Singapore John N. Miksic jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera dan Singapura bahkan Thailand yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung dan seni. Trowulan sendiri merupakan ibukota dan pusat peradaban jawa majapahit. Nagarakretagama menyebutkan budaya keraton yang adiluhung dan anggun, dengan cita rasa seni dan sastra yang halus, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Kota ini merupakan pusat upacara upacara kerajaan, sehingga memiliki bangunan fasilitas perkotaan yang baik. Candi-candi Majapahit berkualitas baik secara geometris dengan memanfaatkan getah tumbuhan merambat dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh candi Majapahit yang masih dapat ditemui sekarang adalah Candi Tikus dan Gapura Bajang Ratu di Trowulan, Mojokerto. Beberapa elemen arsitektur berasal dari masa Majapahit, antara lain gerbang terbelah candi bentar, gapura paduraksa (kori agung) beratap tinggi, dan pendopo berdasar struktur bata. Gaya bangunan seperti ini masih dapat ditemukan dalam arsitektur Jawa dan Bali. Selain itu ,Trowulan memiliki sistem waduk yang bernama “segaran”, yang berfungsi sebagai kontrol banjir serta sumber air saat kemarau. Memang tidak bisa dipungkiri, Trowulan merupakan kawasan urban padat di tepi sungai brantas yang tersohor hingga negeri seberang. Penelitian ini berusaha untuk memahami elemen elemen kota kuna Trowulan dan mencari kekayaan tata ruang kota jawa – hindu ini dan mencari potensi pengembangannya di masa kini, Penelitian akan dilakukan secara deskriptif argumentatif dengan pendekatan kualitatif melalui pengkajian pada tata ruang perkotaan Trowulan terhadap Preseden kawasan modern. Penelitian ini bertujuan menemukan kembali jejak jejak peradaban besar Indonesia sebagai Identitas bangsa . en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject penataan fisik kota en_US
dc.subject Ruang Terbuka en_US
dc.subject Ibukota Majapahit en_US
dc.subject Trowulan en_US
dc.subject Peradaban Jawa Hindu en_US
dc.subject Mandala en_US
dc.title Presistensi konsep penataan kota praindustri Majapahit, terhadap penataan kawasan modern : studi kasus Kampus Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya dan Institut Teknologi Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013420165
dc.identifier.nidn/nidk NUPN9904211376
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account