dc.description.abstract |
Kota Wonosari yang merupakan ibukota Kabupaten Gunung Kidul dewasa ini mengalami
perkembangan yang cukup pesat di berbagai bidang. Perkembangan ini dipicu oleh semakin
ramainya arus pariwisata yang tersebar di sekitar wilayah kota. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa
Kabupaten Gunung Kidul sendiri telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai bagian dari Global
Geopark. Perkembangan yang terjadi tentunya mempengaruhi berbagai aspek, salah satu
diantaranya adalah elemen fisik-spasial. Pembenahan dilakukan untuk mempercantik citra kota.
Namun, pembenahan yang dilakukan tampaknya memiliki resiko untuk mengancam identitas kota
yang sudah ada. Kota Wonosari memiliki keterkaitan budaya dengan keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat, mengingat kota ini merupakan bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Nilai-nilai
budaya Yogyakarta yang diterapkan oleh masyarakatnya tercerminkan ke dalam elemen fisik
spasialnya. Eksistensi simbol keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi landasan utama nilai
budaya DIY, termasuk di dalamnya kabupaten Gunung Kidul. Hal ini menjadi indikator dalam
mengamati elemen fisik spasial yang berada di daerah alun-alun kota Wonosari. Khususnya dalam
penelitian ini, yang diamati adalah elemen vegetasinya.
Makna eksistensi vegetasi simbolik di lingkungan kota Wonosari belum diidentifikasi.
Pembenahan yang dilakukan di kota Wonosari tampaknya memiliki kecenderungan untuk
mengancam eksistensi vegetasi simbolik, yang merupakan bagian dari nilai budaya Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh eksistensi
vegetasi simbolik terhadap rupa ruang kota Wonosari. Metoda yang dilakukan bersifat kualitatif
dengan pendekatan visual. Pengamatan ini kemudian akan ditinjau dengan teori tentang estetika
lingkungan perkotaan, prinsip desain, serta kajian tentang ketentuan vegetasi di lingkungan kota.
Observasi objek menggunakan metoda serial vision pada kawasan yang telah dibagi menjadi
beberapa bagian.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa eksistensi elemen vegetasi simbolik
mempengaruhi ekspresi rupa ruang perkotaan, yaitu dari segi kekhasan lokalnya. Eksistensi elemen
vegetasi simbolik masih dapat ditemukan di kawasan Alun-alun kota Wonosari, namun pada
beberapa titik sudah mulai hilang, karena digantikan oleh jenis vegetasi yang tidak memiliki nilai
simbolik dan kultural DIY.
Hasil dari penelitian ini mengangkat fakta-fakta yang ada di lapangan dan
diharapkan menjadi acuan bagi penelitian yang baru untuk lebih dikembangkan dan
menjadi sumber ilmu pengetahuan baru bagi pembaca terkait ilmu tentang estetika
perkotaan. |
en_US |