dc.description.abstract |
Terdapat dugaan bahwa unsur-unsur candi Jawa didapatkan juga pada candi-candi di Angkor,
hal ini dikarenakan candi Jawa Klasik Tengah lebih tua dibandingkan Angkor dan Jayawarman II
penah tinggal di Jawa pada masa itu. Hal ini terbukti dengan cara sebuah proses komparasi antara
unsur-unsur arsitektur: tata massa, denah, sosok dan ornamen yang dimiliki oleh candi yang
mewakili zamannya pada kedua kerajaan tersebut. Angkor Wat merupakan sintesis perkembangan
kebudayaan Angkor sampai dengan mencapai puncak kejayaan. Angkor Wat memiliki unsur
arsitektur candi Jawa Klasik Tengah khususnya Prambanan dan Borobudur. Hal ini memunculkan
dugaan kemiripan unsur arsitektur diantara candi di dua kerajaan.
Studi ini dilakukan dengan metode Kualitatif semi Kuantitatif. Melalui pengkajian pada
bangunan-bangunan candi utama era Klasik Tengah Jawa dan candi utama era Angkor Wat dengan
purposive sampling dalam hubungannya dengan tata massa, denah, sosok, dan ornamen. Dijabarkan
secara deskriptif-analitik.
Secara umum Angkor Wat terinspirasi Borobudur-Prambanan. Secara garis besar
menunjukan adanya persamaan unsur arsitektur Prambanan-Borobudur terhadap Angkor Wat.
Angkor Wat merupakan sintesa penggabungan unsur (eklektisism) Borobudur-Prambanan, namun
unsur Prambanan lebih kuat (candi beruang, candi menara, candi Hindu). Secara prinsip (tata massa,
denah, dan sosok) menunjukkan penggabungan Borobudur-Prambanan, namun secara ornamen pada
pengolahannya menunjukkan ada pengembangan lebih lanjut (didominasi temuan ada tapi tidak
serupa). |
en_US |