dc.description.abstract |
Indonesia merupakan negara yang memiliki budaya dan kepercayaan yang
beragam. Keragaman budaya dan kepercayaan tersebut mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan penduduknya, salah satunya terlihat pada arsitektur bangunannya, terutama
pada bangunan peribadatan. Masjid Agung Mataram Kotagede merupakan salah satu
masjid tertua di Indonesia yang memiliki pengaruh yang kuat dari budaya dan
kepercayaan disekitarnya yang terlihat dari adanya akulturasi budaya antara Hindu, Jawa,
dan Islam pada langgam arsitektur bangunannya. Salah satu keunikan pada bangunan
tersebut terlihat pada bentuk dan struktur atap pada bangunan utamanya, yang merupakan
gaya arsitektur tradisional Jawa. Keunikan tersebut membedakannya dengan bangunan
masjid lainnya sehingga perlu dipertahankan. Masjid yang saat ini sudah berumur kurang
lebih 400 tahun tentunya telah mengalami kerusakan pada elemen-elemen struktural
bangunannya terutama yang menggunakan material kayu. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui nilai-nilai yang menjadi makna kultural bangunan sehingga layak
dikonservasi melalui pengkajian dengan teori Aylin Orbasli, yang dilihat pada elemen
arsitektural bangunan yang dianalisa menggunakan teori DS. Capon.
Penelitian ini akan dilakukan dengan tiga tahap. Pertama, pengumpulan data dan
observasi objek studi. Kedua, data hasil observasi akan diolah berdasarkan teori-teori
yang didapat dari studi literatur. Ketiga, teori tersebut dikaji dan dianalisis dengan hasil
observasi dan data yang dikumpulkan. Hasil analisa tersebut mengemukakan makna
kultural yang terdapat pada bangunan, teknik konservasi yang diterapkan di Masjid
Agung Mataram Kotagede, dan kesesuaiannya terhadap kebutuhan bangunan tersebut.
Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah terdapat makna kultural
yang signifikan pada elemen-elemen arsitektural Masjid Agung Mataram Kotagede
sehingga muncul urgensi dilakukannya pelestarian bangunan. Teknik konservasi yang
sesuai dengan kebutuhan bangunan adalah Preservasi, Restorasi, dan Konsolidasi. Teknik
Konservasi tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan bangunan. |
en_US |