Teknik konservasi arsitektur Masjid Agung Mataram Kotagede di Yogyakarta

Show simple item record

dc.contributor.advisor Arif, Kamal Abdullah
dc.contributor.author Marzuki, Alia
dc.date.accessioned 2017-11-08T04:22:35Z
dc.date.available 2017-11-08T04:22:35Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp34663
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/3888
dc.description 5890 - FTA en_US
dc.description.abstract Indonesia merupakan negara yang memiliki budaya dan kepercayaan yang beragam. Keragaman budaya dan kepercayaan tersebut mempengaruhi berbagai aspek kehidupan penduduknya, salah satunya terlihat pada arsitektur bangunannya, terutama pada bangunan peribadatan. Masjid Agung Mataram Kotagede merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang memiliki pengaruh yang kuat dari budaya dan kepercayaan disekitarnya yang terlihat dari adanya akulturasi budaya antara Hindu, Jawa, dan Islam pada langgam arsitektur bangunannya. Salah satu keunikan pada bangunan tersebut terlihat pada bentuk dan struktur atap pada bangunan utamanya, yang merupakan gaya arsitektur tradisional Jawa. Keunikan tersebut membedakannya dengan bangunan masjid lainnya sehingga perlu dipertahankan. Masjid yang saat ini sudah berumur kurang lebih 400 tahun tentunya telah mengalami kerusakan pada elemen-elemen struktural bangunannya terutama yang menggunakan material kayu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai yang menjadi makna kultural bangunan sehingga layak dikonservasi melalui pengkajian dengan teori Aylin Orbasli, yang dilihat pada elemen arsitektural bangunan yang dianalisa menggunakan teori DS. Capon. Penelitian ini akan dilakukan dengan tiga tahap. Pertama, pengumpulan data dan observasi objek studi. Kedua, data hasil observasi akan diolah berdasarkan teori-teori yang didapat dari studi literatur. Ketiga, teori tersebut dikaji dan dianalisis dengan hasil observasi dan data yang dikumpulkan. Hasil analisa tersebut mengemukakan makna kultural yang terdapat pada bangunan, teknik konservasi yang diterapkan di Masjid Agung Mataram Kotagede, dan kesesuaiannya terhadap kebutuhan bangunan tersebut. Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah terdapat makna kultural yang signifikan pada elemen-elemen arsitektural Masjid Agung Mataram Kotagede sehingga muncul urgensi dilakukannya pelestarian bangunan. Teknik konservasi yang sesuai dengan kebutuhan bangunan adalah Preservasi, Restorasi, dan Konsolidasi. Teknik Konservasi tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan bangunan. en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject konservasi en_US
dc.subject arsitektur Jawa en_US
dc.subject makna kultural en_US
dc.subject Yogyakarta en_US
dc.title Teknik konservasi arsitektur Masjid Agung Mataram Kotagede di Yogyakarta en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013420088
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0424125301
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account