Dinamika keterhubungan soundscape dengan elemen arsitektural pada Taman Film Kota Bandung

Abstract

Kota Bandung merupakan salah satu kota dengan kepadatan yang tinggi. Sehingga pemerintah Kota Bandung merencaanakan pembangunan ruang-ruang terbuka publik berbentuk taman kota tematik pada pusat-pusat Kota Bandung. Taman Film merupakan salah satu taman tematik dan ruang terbuka publik Kota Bandung. Taman Film memiliki konsep bioskop terbuka yang modern dan bertujuan sebagai tempat rekreasi dan aktivitas menonton film secara gratis. Taman Film yang memiliki kegiatan khusus menonton film terletak berada di lokasi di bawah jalan layang dan padat lingkungan. Penilaian pengalaman ruang (spatial feeling) pada ruang publik kota terbentuk dari suasana ruang yang terbentuk. Salah satu faktor pembentuk suasana ruang adalah soundscape yang terbentuk dari sumber-sumber suara yang ada pada lingkungan Taman Film. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan metone analisis deskriptif. Data kuantitatif dilengkapi dangen melakukan pengukuran intensitas suara dan penyebaran kuesioner. Data kualitatif dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Analisa idlakukan dengan metode analitis dengan cara menganalisa objek penelitian dan menggabungkannya dengan teori-teori terkait ruang terbuka publik, soundscape, landscaping, sense of place, teori persepsi dan teori akustik dalam arsitektur. Dari hasil analisa ditemukan bahwa terdapat sumber-sumber suara dari dalam dan luar Taman Film. Suara-suara tersebut dianggap dapat mengganggu atau sesuai dengan suasana ruang taman film. Pada Taman Film, elemen-elemen arsitektural tidak berfungsi secara optimal dalam mencegah masuknya suara yang mengganggu maupun dalam meningkatkan intensitas suara yang sesuai dengan suasana taman. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pertimbangan dan masukan bagi perencana dan perancang dalam merancang suatu taman kota yang berada di kawasan padat lingkungan dan berada di bawah jalan layang sehingga dapat menyentuh ranah intangible. Manfaat lainnya adalah sebagai pelengkap dan dapat memberikan ragam objek kajian, yang secara analogis dapat dimanfaatkan dalam kasus serupa.