Abstract:
Pembangunan hunian vertikal merupakan salah satu solusi yang tersedia untuk perbaikan kawasan kumuh dan peningkatan taraf hidup warga Jakarta. Namun solusi ini juga menimbulkan dilema bagi penghuni oleh karena lokasi rumah susun yang umumnya jauh dari sumber mata pencaharian penghuni. Penghuni seringkali kesulitan mencari mata pencaharian baru di dekat lokasi rumah susun. Pengelola rusun sudah melakukan sejumlah upaya dalam menyediakan peluang pekerjaan yang dapat dilakukan penghuni, salah satunya dengan menyediakan kios-kios untuk berjualan di lantai dasar blok hunian. Keterbatasan kios-kios dan juga kemampuan penghuni dalam membayar sewa kios, menyebabkan munculnya unit-unit hunian dengan fungsi campuran. Dalam penelitian ini, Rusunawa Pulogebang dipilih sebagai subjek nyata terkini sebagai proyek rusun menengah kebawah pemerintah dalam upaya relokasi warga, dimana beberapa penghuni memutuskan untuk berjualan di dalam unit setelah kehilangan sumber mata pencahariannya akibat relokasi dari hunian sebelumnya.
Berdasarkan hal tersebut, terdapat potensi masalah yang dapat mengganggu kenyamanan gerak penghuni pada unit Rusunawa Pulogebang dengan fungsi campuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenyamanan ruang gerak unit hunian fungsi campuran Rusunawa Pulogebang yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari penghuninya dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kenyamanan ruang gerak dalam unit rusun fungsi campuran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif mengevaluasi bagaimana kenyamanan ruang gerak unit hunian rumah susun dengan fungsi campuran. Data yang digunakan dalam data kualitatif disajikan dalam bentuk kalimat, skema dan grafis. Hasil data yang sudah didapatkan kemudian dijabarkan dan diolah sehingga mendapatkan kesimpulan penelitian.