Abstract:
Industri telekomunikasi di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang pesat tiap tahunnya yang membuat persaingan menjadi semakin ketat. PT XL Axiata Tbk. sebagai salah satu perusahaan terbesar penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia melakukan strategi pertumbuhan untuk menempatkan perusahaan pada posisi terbaik di Indonesia. Namun, mulai pada tahun 2011 perusahaan mulai mengalami penurunan kinerja, baik dari sisi keuangan maupun sisi non keuangan. Hal tersebut membuat perusahaan melakukan agenda transformasi di tahun 2015. Perusahaan harus mengetahui apa yang menjadi penyebab menurunnya kinerja perusahaan karena apabila terus dibiarkan akan membuat kinerja perusahaan terus menurun. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah, yaitu apa saja tujuan dan bagaimana strategi pertumbuhan PT XL Axiata Tbk, bagaimana kinerja PT XL Axiata Tbk, dan apa dampak dari strategi pertumbuhan yang telah dilakukan terhadap kinerja PT XL Axiata Tbk.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan sumber data yang dipakai pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh melalui teknik pengumpulan data studi pustaka terhadap buku-buku ilmiah, laporan penelitian, serta data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan serta berhubungan dengan perusahaan. Data yang diperoleh dianalisis melalui analisis strategi dan analisis kinerja yang kemudian dihubungkan dan dibandingkan untuk menganalisis dampaknya. Analisis strategi dilakukan dengan membandingkan kondisi aktual perusahaan dengan kondisi yang membuat pemilihan suatu strategi untuk diterapkan. Analisis kinerja perusahaan dilakukan melalui analisis kinerja keuangan dan analisis kinerja non keuangan. Analisis kinerja keuangan yang dilakukan adalah analisis horizontal dan vertikal, analisis rasio keseluruhan, dan analisis arus kas. Sedangkan analisis kinerja non keuangan dilakukan dengan menganalisis market share, corporate image index, top brand index, dan pada aspek sumber daya manusia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil yang diperoleh menggambarkan bahwa strategi pertumbuhan yang dilakukan PT XL Axiata Tbk. pada tahun 2011 hingga tahun 2016 adalah strategi product development dengan meluncurkan jaringan 3G dan 4G serta produk paket internet yang mendukung, strategi market development melalui penambahan jumlah menara BTS 2G,3G, dan 4G di wilayah yang belum dijangkau, market penetration dengan menawarkan produk bundling dan berkolaborasi dengan perangkat over-the-top chatting, dan strategi horizontal integration dengan mengakuisisi perusahaan Axis. Berbagai strategi tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan yang berkaitan dengan visi dan misi perusahaan. Pada analisis kinerja perusahaann dari sisi keuangan pada tahun 2011 hingga 2016 diperoleh bahwa pendapatan perusahaan cenderung mengalami peningkatan namun laba yang diperoleh perusahaan terus menurun bahkan mengalami kerugian. Hasil atas Aset (HAA) dan Hasil atas Ekuitas (HAE) pun cenderung mengalami penurunan. Apabila dilihat dari sisi non keuangan, yaitu pangsa pasar, corporate image index, dan top brand index, posisi perusahaan masih kalah dibandingkan dua pesaing utamanya, yaitu Telkomsel dan Indosat. Selain itu bila dilihat dari sisi tingkat turnover karyawan, perusahaan mengalami peningkatan tingkat turnover. Penetapan strategi pertumbuhan yang dilakukan seharusnya dapat membuat perusahaan mencapai tujuannya namun pada nyatanya penetapan strategi tersebut belum bisa membuat perusahaan mencapai tujuannya.
Saran yang dapat dianjurkan adalah: (1) Mengoptimalkan strategi 3R yang diterapkan pada tahun 2015 bersamaan dengan mengoptimalkan strategi market penetration dan product development. (2) Mengurangi tingkat turnover karyawan dengan merekrut kandidat yang tepat dari awal, mengatur ulang kompensasi dan tunjangan untuk karyawan, lebih memperhatikan kebutuhan karyawan, atau meningkatkan keterlibatan karyawan.