Abstract:
Pendapatan per kapita Indonesia yang terus meningkat menunjukan penduduk Indonesia semakin sejahtera. Jika penduduk semakin sejahtera maka bertambah pula berbagai kebutuhkan primer, terutama kebutuhan sandang. Kebutuhan tersebut pun selalu meningkat setiap tahunnya. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk dengan merek dagang utamanya Ramayana bergerak dalam bisnis ritel department store dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan strategi ekspansi, perusahaan meluaskan pangsa pasarnya di Indonesia. Ekspansi perusahaan berjalan dengan sukses hingga di tahun 2013, ekspansi mulai terhambat dan penjualan pun semakin menurun. Penurunan ini terus terjadi sampai tahun 2015. Tetapi di tahun 2016 terjadi transformasi bisnis yang bisa memulihkan kinerja perusahan kembali. Dari latar belakang tersebut peneliti merumuskan masalah yaitu bagaimana strategi perusahaan tahun 2013 sampai 2015, apa tujuan dan gambaran transformasi yang dilakukan, serta apa dampak dari transformasi perusahaan terhadap kinerja.
Metode penelitian yaitu studi deskriptif, serta sumber data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder ini diambil melalui pengumpulan data dengan metode studi literatur. Literatur ini seperti buku-buku, jurnal, website dan lain-lainnya. Analisis penelitian ini akan menganalisis kinerja baik itu finansial maupun non-finansial. Finansial meliputi analisis laporan penjualan secara horizontal dan vertikal dan analisis rasio keuangan menggunakan analisis sistem dupont. Non-Finansial meliputi sumber daya manusia perusahaan, top brand index, dan corporate image index.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, perusahaan sejak awal berdiri melakukan ekspansi didukung dengan strategi pertumbuhan yaitu market development , product development, dan market penetration. Di tahun 2013 sampai tahun 2015, perusahaan melakukan ketiga strategi tersebut. Tetapi di tahun 2014 pembukaan gerai mulai melambat, promosi-promosi yang dilakukan pun tidak membuahkan hasil. Sehingga strategi-strategi yang dijalankan pun tidak berhasil. Melihat kinerja perusahaan yang semakin menurun, perusahaan tergerak untuk melakukan transformasi. Transformasi ini bertujuan untuk memulihkan penjualan dan memperbaiki citra perusahaan yang memburuk. Transformasi ini dibantu oleh dua strategi yaitu market penetration dan product development. Transformasi dan strategi yang dilakukan oleh perusahaan dituangkan dalam pemugaran gerai, pemilihan brand ambassador, pembuatan produk yang bekerja sama dengan artis Indonesia, kampanye digital, dan pelayanan yang lebih baik lagi. Transformasi yang terjadi di tahun 2016 pun terbukti berhasil baik dari segi kinerja finansial dan non-finansial. Kinerja finansial yaitu penjualan bisa meningkat 5,86% dari tahun sebelumya. Rasio keuangan, yaitu marjin laba bersih meningkat 2,05%, Hasil Atas Aset meningkat 3,21%, dan Hasil Atas Ekuitas meningkat signifikan sebesar 5,56%. Kinerja Non-Finansial top brand index meningkat sebesar 3,2%, pelatihan untuk SDM juga ditambah di tahun ini, tetapi corporate image index menurun sebesar 0,04%.
Saran untuk penelitian yaitu (1) Perusahaan perlu memfokuskan penjualan di luar pulau Jawa (2) Melakukan kampanye digital yang sebelumnya berhasil dilakukan (3) Melakukan product development secara berkala dengan mengikuti perkembangan fashion yang ada (4) Mengembangkan gerai swalayan melalui pemugaran gerai