Abstract:
Perkembangan jumlah perusahaan percetakan, khususnya percetakan offset telah berdampak pada semakin tingginya persaingan usaha di bidang tersebut. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas produksi dan mempertahankan kepuasan konsumennya.
PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan offset yang menerima pesanan berupa kalender, buku, majalah, undangan, kartu ucapan, booklet, brosur, flyer, nota, hingga packaging. Permasalahan yang terjadi pada PT. X adalah terjadinya produk cacat yang berdampak pada keterlambatan pengiriman. Keterlambatan pengiriman tersebut kemudian mengakibatkan perusahaan harus membayar ganti rugi dan akhirnya kehilangan pelanggannya. Selama periode Januari sampai dengan Desember 2016, produk cacat yang terjadi sebesar 3,997%. Jumlah keterlambatan pengiriman pada konsumen adalah 51 hari yang berdampak pada kerugian finansial sebesar Rp45.600.000 atas ganti rugi yang dituntut oleh 6 pelanggan. Di samping itu, 2 pelanggan tetap perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan pemesanan kembali. Produk cacat terbanyak terjadi di departemen printing, yakni sebesar 80,93%. Jenis produk cacat yang terjadi secara berurutan dimulai dari yang tertinggi hingga yang terendah yaitu tinta menyebar pada kertas, gambar atau tulisan berbayang, ketidaksesuaian warna, dan pemotongan kertas tidak tepat.
Penelitian ini termasuk dalam kategori business research. Sedangkan, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melakukan observasi terhadap aktivitas proses produksi, wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait, dan menyebarkan kuesioner pada karyawan yang bekerja di departemen printing untuk dibandingkan dengan pendapat Manajer Produksi mengenai faktor penyebab dari setiap jenis produk cacat yang terjadi.
Disimpulkan bahwa akivitas pengendalian kualitas yang dilakukan PT. X belum dilakukan dengan baik pada proses produksi di departemen printing. Faktor penyebab utama terjadinya produk cacat yaitu faktor tenaga kerja.
Disarankan agar perusahaan mengutamakan perbaikan aktivitas pengendalian kualitas pada departemen printing terlebih dahulu karena produk cacat yang terjadi pada departemen ini adalah yang terbesar. Perbaikan juga perlu dilakukan dengan menyusun Standard Operating Procedure secara jelas. Pelatihan karyawan juga diperlukan karena faktor penyebab utama terjadinya produk cacat yaitu faktor tenaga kerja.