dc.description.abstract |
Di Indonesia usaha di bidang kuliner sangat diminati dan berkembang cukup pesat, sehingga banya pembisnis yang bergerak di bidang kuliner memanfaatkannya dengan membuka rumah makan termasuk di antaranya adalah rumah makan bakso. Bakso Salatiga merupakan rumah makan bakso yang berasal dari Kota Jawa Tengah, Salatiga. Bakso Salatiga merupakan rumah makan bakso yang membawa citra rasa dari Jawa ke tanah Sunda.
Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan, diperoleh bahwa untuk pendapatan di Jawa itu sendiri berkisar antara 100 sampai 150 juta rupiah sedangkan untuk di Bandung sendiri hanya berkisar 10 sampai 20 juta. Dilihat dari permasalahan yang ada, diperoleh data bahwa keinginan konsumen untuk datang dan membeli kembali sangatlah kecil. Setelah diketahui bahwa keinginan konsumen untuk datang kembali sangatlah rendah maka dilakukan wawancara pendahuluan sehingga diperoleh bahwa permasalahan yang terjadi terletak pada bauran pemasaran dari Bakso Salatiga Bandung. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kepuasan konsumen atas bauran pemasaran Bakso Salatiga Bandung terhadap loyalitas konsumen.
Kuesioner disebarkan kepada 100 orang responden yang pernah mengunjungi Bakso Salatiga Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatori yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel dengan menguji teori yang ada, memperoleh gambaran mengenai situasai yang terjadi dengan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data.
Dengan menggunakan program SPSS, diperoleh hasil analisis dan kesimpulan bahwa kepuasan konsumen akan product masuk ke dalam kategori kurang puas (3,1), kepuasan konsumen akan price masuk ke dalam kategori tidak puas (2,6), kepuasan konsumen akan place masuk ke dalam kategori kurang puas (2,9), kepuasan konsumen akan promotion masuk ke dalam kategori tidak puas (2,6), kepuasan konsumen akan people masuk ke dalam kategori kurang puas (3,2), kepuasan konsumen akan process masuk ke dalam kategori kurang puas (3,1), dan kepuasan konsumen akan physical evidence masuk ke dalam kategori kurang puas (3,2). Sedangkan kepuasan konsumen atas bauran pemasaran memberikan pengaruh terhadap loyalitas konsumen Bakso Salatiga sebesar 65,7% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau α sebesar 5%. Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis mengemukakan beberapa saran, antara lain Bakso Salatiga perlu melakukan perbaikan pada porsi, variasi, dan perlu mempertimbangkan kembali harga yang ditawarkan agar sesuai dengan porsinya. Selain itu, Bakso Salatiga perlu meningkatkan promosi dan lebih banyak memberikan promo kepada konsumen agar konsumen lebih tertarik untuk datang kembali. Bakso Salatiga juga perlu menambah jumlah pegawai agar mampu melayani konsumen saat kondisi ramai. |
en_US |