Abstract:
Komunikasi memegang peran penting dalam aktivitas pekerjaan. Informasi yang dibutuhkan karyawan untuk melakukan pekerjaan seringkali tidak lengkap sehingga muncul usaha karyawan untuk melengkapi informasi tersebut, salah satunya dengan cara bergosip. Akan tetapi, informasi yang diterima melalui gosip sifatnya belum terbukti kebenarannya sehingga rawan menimbulkan kecemasan yang berdampak pada turunnya semangat kerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peran gosip terhadap semangat kerja karyawan bank milik pemerintah di kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksploratori. Angket penelitian disebar ke 113 karyawan Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN di Kota Bandung. Data dari angket penelitian kemudian diolah dan dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan diantara peran informasi, keintiman, pengaruh dan hiburan, hanya peran pengaruh dan hiburan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap semangat kerja dimana peran pengaruh berpengaruh positif terhadap semangat kerja sedangkan peran hiburan berpengaruh negatif terhadap semangat kerja. Peran pengaruh dan peran hiburan hanya mampu menggambarkan 7,4% variabel semangat kerja karyawan bank milik pemerintah di Kota Bandung. Dari hasil penelitian, manajemen dapat memanfaatkan gosip untuk membentuk perilaku yang diinginkan melalui behavior modelling, melakukan kontrol lebih intensif terhadap kegiatan bergosip yang merugikan perusahaan, dan mengontrol arus informasi.