Abstract:
UMKM adalah jenis usaha terbanyak di Indonesia dan memiliki peran besar dalam perekonomian di Indonesia. UMKM menghadapi berbagai macam permasalahan, perusahaan umumnya tidak membuat pencatatan atau pembukuan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi modern dan tercampurnya pengelolaan keuangan perusahaan dan keluarga. Ketidakadaan laporan keuangan menyebabkan keputusan keuangan diambil secara intuitif dan mengikuti kebiasaan sehingga besar kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan memiliki manfaat untuk pemilik, memberikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan. Informasi tersebut dapat menjadi landasan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik di masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Toko Pelita yang berdiri pada tahun 1985 adalah sebuah toko yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun, minyak, terigu, dll. Toko Pelita adalah sebuah toko berskala kecil yang berkembang. Toko Pelita hanya membuat catatan-catatan sederhana berupa: catatan penjualan, catatan piutang, catatan pembelian, dan catatan hutang. Data diperoleh dengan cara mengumpulkan catatan-catatan keuangan yang dibuat oleh pemilik Toko dan wawancara.
Laporan keuangan dan analisa rasio dapat memberikan informasi untuk mengetahui kinerja keuangan Toko Pelita. Kinerja likuiditas pada semester ke 2 tahun 2016 terlalu tinggi sehingga menyebabkan kurang maksimalnya keuntungan yang dapat diperoleh. Penyusunan budget kas dapat memproyeksikan penerimaan dan pengeluaran pada semester pertama tahun 2017. Kondisi arus kas menghasilan surplus kas. Investasi surplus kas pada deposito menghasilkan tambahan keuntungan yang lebih kecil dibandingkan dengan digunakan untuk menambah barang dagangan.
Bagi pemilik Toko Pelita sebaiknya menggunakan surplus kas untuk menambah barang dagangan untuk meningkatkan profitabilitas.