Abstract:
Purwokerto sebagai bagian dari Jawa Tengah berkembang pesat dikarenakan Purwokerto sendiri memiliki lokasi yang strategis. Hal ini merupakan peluang yang dapat ditangkap untuk menjalankan sebuah bisnis, khususnya rumah makan, camping ground, hotel dll. . Dalam menjalankan bisnis rumah makan dan untuk mempertahankan kehidupan bisnis, tentunya harus ada faktor pembanding dari pesaing. Faktor pembanding yang dimaksud merupakan suatu daya keunggulan yang akan kita tunjukan baik dalam hal pelayanan, makanan, kebersihan serta fasilitas yang diberikan. Dalam bisnis rumah makan faktor pelayanan merupakan hal terpenting dan harus di dukung dengan adanya tenaga kerja yang mempunyai kemampuan, keahlian juga pengetahuan. Salah satu faktor mendapatkan karyawan sesuai dengan kriteria tersebut adalah kepuasan kompensasi yang diberikan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu peran yang berpengaruh dalam peningkatan kinerja pegawai.
Kepuasan kompensasi dilihat dari internal dan eksternal. Untuk menjamin keadilan dari sisi internal penulis menggunakan job evaluation sebagai dasar/standar yang digunakan untuk membayar pekerjaan, sedangkan keadilan eksternal mengunakan survey dari Jobstreet.com dan dari rumah makan X yang merupakan rumah makan dengan konsep sama tetapi rumah makan X sudah berdiri terlebih dahulu dan masih bisa mempertahankan bisnisnya sampai saat ini. Setelah melakukan penghitungan dengan metode poin didapatkan hasil dari sisi internal bahwa kepala koki merupakan bagian tertinggi dengan nilai 960 dan disusul dengan koki yaitu 828,333 . Keadilan di sisi eksternal yang mengahasilkan data perbandingan sebesar Rp 550.000 pada tingkat pramusaji.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah makan Oemah Tahu Sumedang belum mampu memenuhi hak karyawan karena omset yang belum mencukupi untuk membayar gaji sesuai dengan standar. Dibutukan beberapa usulan untuk membantu rumah makan mempertahankan karyawannya dan membuat termotivasi salah satunya adalah keputusan dalam menetapkan gaji harus diambil secara bersama-sama antara owner dan manajemen rumah makan sehingga menghasilkan keputusan dengan memperhitungkan kondisi pekerjaan dan tingkat kesulitan yang dihadapi oleh karyawan