Abstract:
Risiko merupakan hal yang tidak dapat dihindari dari sebuah proses pabrikasi maupun instalasi produk
apapun, termasuk tiang pancang beton. Risiko yang terjadi pada proses pabrikasi maupun
pemancangan dapat berakibat pada tidak tercapainya target perusahaan dan kecelakaan kerja. Dalam
hal ini, risiko tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang disebabkan oleh kerusakan alat
dan mesin maupun kesalahan yang disebabkan oleh sumber daya manusia didalamnya. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan pada proses
pabrikasi dan pemancangan tiang pancang beton pada PT. Beton Elemenindo Perkasa serta
menganalisis peringkat (ranking) dari faktor-faktor tersebut. Identifikasi dilakukan melalui
pengamatan langsung dan wawancara. Proses identifikasi menghasilkan failure mode sebanyak 23
buah untuk proses pabrikasi dan 11 untuk proses pemancangan. Sementara itu, sebelum melakukan
analisis dilakukan penyebaran kuesioner untuk memperoleh data penilaian risiko. Setelah mendapatkan
hasilnya, analisis dilakukan dengan metode Failure Mode and Effects Analysis. Berdasarkan analisis
tersebut ditemukan bahwa putusnya kabel hoist merupakan failure mode dengan ranking tertnggi pada
proses pabrikasi dengan nilai risk priority number 315. Strategi mitigasi yang direkomendasikan untuk
risiko ini adalah adanya inspeksi dan pemeliharaan alat secara berkala serta penerapan peraturan K3
secara benar. Sedangkan pada proses pemancangan adalah petugas terjepit tiang dengan leader dengan
nilai risk priority number 630. Strategi mitigasi yang direkomendasikan untuk risiko ini adalah adanya
pengawasan oleh petugas K3, penerapan SOP yang berlaku, pengadaan training, serta melakukan
survey lokasi rumah sakit terdekat dari proyek yang dikerjakan.