Abstract:
Permasalahan yang terjadi terkait penggunaan air adalah ketidakseimbangan antara persediaan air dan permintaan air. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah infrastruktur yaitu sebuah bendungan. Pada bendungan terdapat kolam yang disebut waduk berguna untuk menampung air. Fungsi waduk bukan hanya untuk menyimpan persediaan air melainkan juga untuk pengendalian banjir. Fungsi kontradiktif ini mengakibatkan perlunya sebuah pola operasi waduk yang baik. Salah satu waduk tersebut adalah Waduk Jatiluhur.
Pola operasi Waduk Jatiluhur yang di evaluasi adalah tahun 2003-2015. Dari hasil evaluasi pola operasi yang ditentukan memiliki tingkat keberhasilan 38,46%. Kegagalan pola operasi yang ditentukan memiliki 2 sebab utama yaitu pola operasi tahun kering berada di atas pola observasi dan terjadinya limpasan. Untuk mengatasi limpasan yang terjadi perlu dilakukan pembuangan air di awal tahun sampai setinggi elevasi pola operasi tahun basah sebelumnya. Apabila terjadi peningkatan kebutuhan, berdasarkan evaluasi pada tahun normal, peningkatan tersebut dapat terpenuhi.