Relasi antara makna dan bentuk inkulturasi arsitektur Gereja Katolik : kasus studi Gereja Katolik Ganjuran-Bantul, Gereja Katolik Pugeran-Yogyakarta, Gereja Katolik Marganingsih-Kalasan

Show simple item record

dc.contributor.advisor Antariksa
dc.contributor.advisor Salura, Purnama
dc.contributor.author Laurens, Joyce Marcella
dc.date.accessioned 2017-07-31T03:14:15Z
dc.date.available 2017-07-31T03:14:15Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other 84212007
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/2716
dc.description.abstract Berbagai bentuk arsitektur gereja Katolik di Indonesia kini tidak lagi berlanggam arsitektur Gotik seperti pada awal kehadirannya di Indonesia. Proses inkulturasi yang menjadikan Gereja sebagai bagian dari masyarakat setempat, memengaruhi bentuk arsitektur gereja Katolik di Indonesia, sehingga bentuknya semakin bernafaskan arsitektur setempat. Bentuk arsitektur Gotik telah lama dikenal sebagai bangunan gereja yang sarat makna, sehingga perubahan bentuk arsitektur gereja menimbulkan pertanyaan bagaimana struktur relasi antara makna bentuk inkulturasi arsitektur dengan bentuk yang bernafaskan arsitektur setempat tersebut; dan bagaimana cara mengidentifikasi relasi antara makna dan bentuk inkulturasi arsitektur dalam konteks arsitektur sakral? Penelitian ini bertujuan mengungkap seluruh relasi antara makna dan bentuk inkulturasi arsitektur Gereja Katolik, melalui tiga kasus studi, yaitu gereja Katolik Ganjuran-Bantul; gereja Katolik Pugeran-Yogyakarta, dan gereja Katolik Marganingsih-Kalasan. Penelitian ini bersifat deskriptif, analitis dan interpretatif berdasarkan data literatur dan data empiris, dengan menggunakan pendekatan semiotika Greimas. Proses penelitian ini diawali dengan kajian teoritis mengenai inkulturasi dan semiotika, untuk membangun sebuah kerangka analisis sebagai instrumen mengidentifikasi relasi makna dan bentuk inkulturasi arsitektur pada kasus studi. Hasil analisis relasi antara makna dan bentuk inkulturasi arsitektur pada ketiga kasus studi, menunjukkan bahwa kualitas relasi antara makna dan bentuk inkulturasi arsitektur sangat dinamis mulai dari tingkat permukaan hingga tingkat dalam; dari relasi yang bersifat universal, perseptual dengan kekuatan elemen-elemen figuratif dalam pembentukan makna referensial; kemudian relasi yang bersifat komunal, ideologis dengan peran elemen topologis dan plastis dari bentuk inkulturasi arsitektur dalam pembentukan makna fungsional dan simbolik, hingga relasi yang bersifat individual, sosiologis dengan kekuatan sekuens sakral dalam pembentukan makna eksistensial. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi Gereja dalam kehidupan bermasyarakat, bagi pengembangan pengetahuan teoritis dan metodologis mengenai relasi makna dan bentuk inkulturasi arsitektur dalam perancangan arsitektur gereja Katolik; dan bagi pengembangan arsitektur tradisional Jawa, agar tidak menjadi sekedar tempelan dalam desain arsitektur gereja masa kini. en_US
dc.publisher Program Doktor Arsitektur Program Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.subject Arsitektur gereja, inkulturasi, makna, sakral, semiotika en_US
dc.title Relasi antara makna dan bentuk inkulturasi arsitektur Gereja Katolik : kasus studi Gereja Katolik Ganjuran-Bantul, Gereja Katolik Pugeran-Yogyakarta, Gereja Katolik Marganingsih-Kalasan en_US
dc.type Dissertations en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2012842007
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0409125501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI911#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account