Abstract:
Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun ke depan ASEAN akan memasuki babak baru dalam sejarah organisasi regional tersebut, yaitu pembentukan ASEAN Community 2015. Pembentukan komunitas ASEAN tersebut menandai dimulainya proses integrasi regional yang mengedepankan sebuah sebuah identitas regional: identitas ASEAN. Namun, kritik mempertanyakan apakah identitas ASEAN mungkin terbentuk mengingat ASEAN selama ini dipandang sebagai sebuah organisasi elit. Penelitian ini kemudian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana persepsi masyarakat ASEAN (mahasiswa Hubungan Internasional se-Bandung) terhadap proses integrasi regional; khususnya penganalisaan opini publik atas peran dari ASEAN identity terhadap proses integrasi regional. Penelitian dengan metode face-survei ini menggunakan pendekatan Lauren McLaren dalam pembentukan opini publik terhadap integrasi ASEAN, dengan memokuskan pada faktor: cognitive mobilization, rational-utilatiranism, socio-tropic utilitarinism dan symbolism threat.