Penerapan manajemen risiko berbasis ISO 31000 pada divisi produksi di PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk.

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sukapto, Paulus
dc.contributor.advisor Susanto, Sani
dc.contributor.author Hutagalung, Desenna J.D.
dc.date.accessioned 2017-06-19T02:38:51Z
dc.date.available 2017-06-19T02:38:51Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp33474
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/2420
dc.description 4437 - FTI en_US
dc.description.abstract PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk merupakan perusahaan berskala internasional yang bergerak pada bidang industri sepatu (merk Tomkins). Besarnya skala produksi dan proses produksi yang saling berhubungan menimbulkan banyaknya potensi akan terjadinya kejadian yang tidak sesuai rencana sehingga akan memberikan dampak kepada perusahaan. Dampak dari ketidakpastian tersebut disebut sebagai risiko. Risiko-risiko yang telah terjadi pada Divisi Produksi menunjukkan bahwa perusahaan belum menerapkan manajemen risiko yang baik. Saat ini, perusahaan bersifat reaktif dalam menghadapi masalah. Banyaknya potensi masalah yang ada seharusnya diantisipasi terlebih dahulu sehingga perusahaan menjadi siap dalam menghadapinya dan sasaran serta tujuan perusahaan tetap terjaga. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan mengimplementasikan suatu manajemen risiko yang logis, sistemastis, terstruktur, dan terdokumentasi dengan baik. ISO 31000 yang disusun oleh International Standard Organization dipilih sebagai standar manajemen risiko yang diterapkan pada Divisi Produksi. Penerapan ISO 31000 pada Divisi Produksi diawali dengan proses Menentukan Konteks, yaitu proses untuk menentukan batasan dan parameter yang akan dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan risiko. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses asesmen risiko pada perusahaan sehingga pengelolaan risiko yang dilakukan dapat terstruktur dan terdokumentasi dengan baik. Proses asesmen risiko terdiri dari empat tahap yang saling berhubungan meliputi Identifikasi Risiko, Analisis Risiko, Evaluasi Risiko, dan Perlakuan risiko. Teknik yang digunakan dalam melakukan proses asesmen risiko adalah semistructured interview, root cause analysis, consequence/probablity matrix, dan cost/benefit analysis. Penerapan asesmen risiko pada Divisi Produksi yang diawali dengan tahap Identifikasi Risiko menghasilkan 45 buah peristiwa risiko beserta sumber dan dampak dari masing-masing risiko. Selanjutnya dilanjutkan dengan tahap Analisis Risiko sehingga didapat pemicu risiko dan tingkat risiko dari masing-masing risiko. Langkah berikutnya dilakukan tahap Evaluasi Risiko sehingga didapat 14 buah peristiwa risiko yang memerlukan perlakuan khusus, berdasarkan kelompok risiko dan prioritas risiko yang telah ditentukan. Langkah terakhir adalah menetapkan Perlakuan Risiko pada 14 buah peristiwa risiko yang memerlukan perlakuan khusus disertai Tujuan Perlakuan Risiko tersebut. en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Penerapan manajemen risiko berbasis ISO 31000 pada divisi produksi di PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2012610204
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430126001
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0427066101
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account