Abstract:
Kualitas menjadi faktor yang penting dalam berjalannya sebuah bisnis. Barang/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tentunya harus memiliki kualitas yang baik agar konsumen merasa puas atas barang/jasa yang diterima. Untuk mendukung hal tersebut, perusahaan harus melakukan pengendalian kualitas pada proses produksi agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pengendalian kualitas juga dimaksudkan untuk meminimalisir cacat produk yang dihasilkan. Jika terjadi kesalahan akan menambah biaya juga waktu akan terbuang. Berdasarkan data perusahaan, persentase cacat Garmen X pada bulan agustus adalah 5,2% dengan total produksi 144.480 unit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan persentase produk cacat mendekati 0% melalui upaya-upaya perbaikan.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan jenis analisis deskriptif. Data diperoleh dari hasil observasi, studi dokumen dan wawancara langsung kemudian diolah menggunakan metode Six Sigma yaitu tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dengan bantuan Seven Tools ( Checksheet,Pareto Diagram, Cause-Effect Diagram, Flowchart, Control Chart)
Dari data penelitan yang telah diperoleh dan diolah didapatkan kesimpulan bahwa perusahaan memiliki pengendalian kualitas yang cukup baik dengan nilai sigma sebesar 3,37. Factor-faktor penyebab cacat yang terjadi adalah perawatan mesin yang kurang, SDM yang ceroboh, kualitas bahan baku kurang baik dan kondisi lingkungan kerja kurang mendukung.
Peneliti menyarankan harus dilakukannya perbaikan pada beberapa bagian yang menjadi factor penyebab cacat yaitu pemilihan bahan baku, kualitas tenaga kerja, kondisi lingkungan kerja dan kualitas mesin produksi yang digunakan.