Abstract:
Salah satu masalah yang sering dijumpai dalam konstruksi pada suatu lereng adalah masalah kestabilan lereng. Pada lereng yang tidak stabil, suatu metode perkuatan lereng perlu diterapkan untuk memastikan lereng tersebut aman. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah soil nailing. Soil nailing adalah metode perkuatan lereng dengan memasang batangan-batangan baja ke dalam tanah. Analisis stabilitas lereng dilakukan untuk mengecek keamanan dari suatu lereng. Analisis dilakukan melalui dua cara yaitu dengan perhitungan manual dan menggunakan metode elemen hingga dengan program PLAXIS. Perhitungan manual pada lereng tanpa perkuatan menggunakan analisis metode Bishop sedangkan pada lereng dengan perkuatan menggunakan analisis keamanan stabilitas global, analisis keamanan stabilitas terhadap penggeseran, dan analisis keamanan terhadap daya dukung tanah berdasarkan FHWA. Pada penelitian ini dilakukan analisis peningkatan nilai faktor keamanan lereng akibat adanya perkuatan soil nailing dan besarnya gaya tarik nail yang terjadi. Pengaruh pola pemasangan seperti sudut pemasangan dan jarak antar nail juga ditinjau terhadap perubahan nilai faktor keamanan. Studi kasus yang ditinjau adalah konstruksi lereng untuk perluasan area pada proyek pembangunan dermaga di Kariangau, Balikpapan, Kalimantan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, terjadi peningkatan nilai faktor keamanan dari sebesar 1,182 (Bishop), 0,9749 (PLAXIS), dan 1,113 (SLIDE) menjadi sebesar 2,085 (stabilitas global FHWA) dan 2,328 (PLAXIS) bila lereng diberikan perkuatan soil nailing. Bertambahnya sudut pemasangan nail setiap 10o menyebabkan penurunan rata-rata nilai faktor keamanan sebesar + 8,83 % untuk perhitungan manual dan sebesar + 2,18 % dengan program PLAXIS. Bertambahnya jarak vertikal antar nail dengan hanya memasang beberapa nail juga menyebabkan penurunan nilai faktor keamanan. Nilai faktor keamanan berdasarkan cara manual saat pemasangan nail 2,4,6 adalah 1,823 (menurun sebesar + 12,57 %) dan saat pemasangan nail 1,3,5 adalah 1,779 (menurun sebesar + 14,676 %). Nilai faktor keamanan berdasarkan program PLAXIS saat pemasangan nail 2,4,6 adalah 2,231 (menurun sebesar + 4,17 %) dan saat pemasangan nail 1,3,5 adalah 1,864 (menurun sebesar + 19,89 %). Besarnya gaya tarik nail yang terjadi apabila sudut pemasangan diperbesar tidak melewati gaya tarik maksimum yang diijinkan sedangkan besarnya gaya tarik apabila jarak vertikal diperbesar melewati gaya tarik maksimum yang diijinkan sehingga menambah jarak vertikal menyebabkan perkuatan tidak aman.