Abstract:
Pemodelan evaporasi air garam adalah proses yang kompleks dan penting dalam pemahaman sistem iklim dan pengelolaan sumber daya alam. Dalam pemodelan evaporasi ini, sistem 3D Rope digunakan sebagai kerangka kerja untuk memodelkan proses evaporasi
air laut. Pemodelan evaporasi air laut dengan sistem 3D rope memungkinkan penggunaan data spasial yang lebih detail untuk memodelkan pola evaporasi di wilayah tertentu. Pemodelan ini memperhitungkan pengaruh suhu, kelembaban, angin, dan faktor lainnya untuk menghasilkan estimasi penguapan yang lebih akurat. Dalam modeling evaporasi 3D rope ini, pemodelan Penman, Priestley-Taylor, dan
Harbeck memberikan pilihan pendekatan yang berbeda dengan tingkat keakuratan dan kompleksitas yang berbeda pula. Pemilihan model yang tepat tergantung pada ketersediaan data, dan tingkat keakuratan yang dibutuhkan. Pemodelan ini dapat memberikan wawasan
penting tentang pergerakan air dan energi di lingkungan laut, dan dapat digunakan untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sumber daya air dan lingkungan laut. Sebelum melakukan pemodelan evaporasi 3D rope tersebut, perlu dilakukan pemodelan data literatur berdasarkan tempat dilakukan pemodelan proses evaporasi tersebut yaitu di Unpar, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Pemodelan data literatur ini dilakukan untuk memperoleh data defisit tekanan uap, gradien tekanan uap, konstanta psikometrik, fungsi kecepatan angin, dan net radiasi. Kemudian dilakukan regresi pada parameter yang akan dicari, dan dilakukan validasi. Apabila langkah-langkah tersebut telah dilakukan, maka pemodelan proses evaporasi air
garam 3D rope telah dilakukan.