Abstract:
Indonesia merupakan negara memiliki banyak sumber daya alam diantaranya sumber daya hutan, sumber daya laut, sumber daya minyak dan gas alam. Tanaman Indonesia umumnya digunakan sebagai tanaman obat maupun sebagai rempah-rempah oleh orang Indonesia untuk menanggulangi penyakit dan juga sebagai bumbu makanan. Salah satu tanaman obat yang umum digunakan adalah daun reundeu. Daun reundeu memiliki senyawa antibakteri dan
antioksidan sehingga memiliki banyak potensi untuk diaplikasikan pada produk kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi pada daun reundeu sebagai antibakteri dan antioksidan dalam suatu produk sabun cair serta mengetahui efek samping dari penambahan ekstrak daun reundeu terhadap karakteristik sabun cair. Penelitian ini dilakukan dengan variasi konsentrasi ekstrak daun reundeu yaitu 0 ppm dimana tanpa ada penambahan ekstrak daun reundeu pada sabun cair, 100 ppm dan 2000 ppm. Sabun cair yang
digunakan dalam penelitian merupakan sabun cair yang dibuat dalam penelitian dengan bahan dasar yaitu minyak zaitun, KOH 40 %, SLS, CMC, BHA. Pengujian yang dilakukan untuk menguji karakteristik sabun ekstrak daun reundeu adalah uji organoleptik, uji tinggi busa, uji antibakteri, uji bobot jenis, Uji PH. Ekstrak daun reundeu dilakukan pengujian antioksidan dan pengujian fitokimia. Hasil yang diperoleh dari Pada pengujian fitokimia diperoleh data bahwa ekstrak daun reundeu memiliki kandungan Tanin, Saponin, Flavonoid, Fenol. Pengujian antioksidan pada ekstrak daun reundeu adalah ekstrak dengan konsentrasi 2000 ppm memiliki kadar antioksidan yang kuat daripada 100 ppm yaitu 78,663 %. Pengujian kadar flavonoid diperoleh bahwa konsentrasi ekstrak daun reundeu sebesar 2000 ppm lebih banyak daripada 100 ppm yaitu sebesar 157,660 mgQE /gr kuersetin. Pada pengujian sabun ekstrak daun
reundeu maka diperoleh sabun dengan konsentrasi 2000 ppm menghasilkan tinggi busa, bobot jenis, PH lebih baik dari pada 100 ppm dan tanpa ekstrak daun reundeu dan masih memenuhi standar SNI. Pada pengujian organoleptik tingkat kesukaan panelis berada pada biasa saja terhadap sabun cair baik dengan ekstrak daun reundeu 100 ppm, 2000 ppm maupun tanpa ekstrak daun reundeu. Berdasarkan uji antibakteri sabun cair dengan ekstrak daun
reundeu maupun tanpa ekstrak tidak memiliki antibakteri.