Abstract:
Biodegradable foam merupakan foam yang dapat terdegradasi alami oleh mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah karena terbuat dari bahan polimer alami seperti pati atau selulosa dan lain-lain. Salah satu bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan biodegradable foam yaitu biji durian. Pada pembuatan biodegradable foam dibutuhkan adanya penambahan seperti plasticizer dan zat aditif yang bertujuan untuk memperbaiki sifat mekanik dari biodegradable foam yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berat kitosan dan gelatin terhadap sifat mekanik (kuat tarik, elongasi, modulus young, daya serap air dan biodegradabilitas) pada biodegradable foam dari tepung biji durian. Pada penelitian ini terdapat 2 tahapan yaitu persiapan bahan baku dan pembuatan biodegradable foam. Variasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu zat aditif yaitu kitosan (0,5g; 0,65g; 0,8g), dan gelatin (0,5g; 0,65g; 0,8g). Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisis sifat mekanik yaitu uji kuat tarik, elongasi, modulus young, uji daya serap air dan uji biodegradabilitas serta rancangan percobaan yang dilakukan yaitu rancangan factorial dua factor dengan analisis varian (ANOVA). Pada pembuatan biodegradable foam dari tepung biji durian dengan analisis ANOVA pada tingkat kepercayaan 95%, berat gelatin berpengaruh pada kuat tarik, elongasi, modulus young, daya serap air dan biodegradabilitas, sedangkan berat kitosan berpengaruh pada kuat tarik, elongasi, modulus young, daya serap air dan biodegradabilitas, serta interaksi antara berat gelatin dan kitosan berpengaruh pada kuat tarik, elongasi, modulus young, daya serap air dan biodegradabilitas. Variasi terbaik pada pembuatan biodegradable foam yaitu berat kitosan 0,65g dan berat gelatin 0,5g dengan memperoleh nilai kuat tarik 61,77 Mpa, elongasi 6,9%, modulus young 895,45 MPa (SNI 7818; 2014), daya serap air 23,17% (SNI 1969; 2008) dan biodegradabilitas 13,4% (ASTM 5336).