Abstract:
Setiap kota memiliki sesuatu yang membedakannya dari kota lain. Panorama ruang kota adalah salah satu cara untuk melihat citra kawasan suatu kota yang dapat dikenali dari elemen fisik yang membentuknya. Pandangan penduduk tentang kota tempat mereka tinggal dikenal sebagai citra kawasan. Hal ini dapat memberi para pengamat perspektif baru. Banyak kota dan wilayah di Indonesia memiliki karakteristik budaya yang kuat. Desa Penglipuran, yang terletak di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, adalah salah satu tempat yang memiliki identitas dan kebudayaan yang kuat. Ini adalah salah satu desa Bali Aga (pra-Hindu) dan masih mengikuti tradisi adat desa yang diwariskan nenek moyang mereka. Bentuk, ornamen, dan besar bangunan, serta pekarangan, dan letak pura dibuat sesuai dengan aturan adat yang telah dipertahankan sejak lama. Penelitian ini yang berjudul "Estetika Ruang Kota Berbasis Pengamatan Serial Vision pada Koridor Utama Desa Wisata di Kawasan Desa Penglipuran, Bali" bertujuan untuk menganalisis elemen fisik yang mempengaruhi ekspresi ruang kota (atau desa) di Desa Penglipuran dengan menggunakan analisis visual berbasis budaya lokal. Dengan menganalisis ekspresi ruang kota yang didasarkan pada budaya lokal, diduga akan ditemukan bahwa selain budaya itu sendiri, elemen fisik pembentuk kota sangat berpengaruh pada pembentukan ekspresi visual citra kawasan. Oleh karena itu, penelitian ini dapat menjadi indikator untuk menilai atau menganalisis sebuah kawasan atau ruang kota dalam membentuk identitas atau citra kawasan, terutama untuk kota-kota yang memiliki konteks budaya yang kuat.