Abstract:
Wabi Sabi, konsep estetika Jepang yang menekankan keindahan dalam ketidaksempurnaan dan perubahan alami, telah mempengaruhi desain dan arsitektur. Desain Tanah Pottery Studio di Ubud, Bali, menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip Wabi Sabi diterapkan dalam arsitektur kontemporer. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis tujuh karakteristik Wabi Sabi menurut Hisamatsu Shin'ichi pada desain Tanah Pottery Studio. Fokusnya adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai refleksi Wabi Sabi dalam desain studio tersebut sehingga dapat menciptakan ruang yang estetis dan fungsional. Metode kualitatif yang digunakan pada penelitian ini meliputi observasi langsung, studi literatur serta wawancara dengan pekerja studio dan pengunjung. Ketujuh karakteristik Wabi Sabi menurut Hisamatsu Shin'ichi tercermin dalam desain Tanah Pottery Studio. Fukinsei 不均斉 (Asimetris/Keacakan) tampak dari penggunaan material alami yang tidak rapi dan bangunan yang tidak sepenuhnya kotak. Kanso 簡素(Kesederhanaan) terlihat dalam material dan warna yang dibatasi serta pola repetisi yang menciptakan ruang nyaman tanpa tampilan berlebihan. Karakteristik Kokou 枯槁(Kelapukan) tercermin dalam material yang menunjukkan perubahan alami, Shizen 自然(Kealamian) terlihat melalui desain harmonis dengan lingkungan. Yuugen 幽 玄(Kedalaman Esensi) dirasakan melalui pengalaman pengunjung yang merenung dan menikmati keindahan sederhana. Datsuzoku 脱俗(Kebebasan dari Keterikatan) terlihat dalam desain yang unik dengan kekreatifan arsitek dalam menggabungkan material dan budaya. Suasana Seijaku 静寂(Ketenangan) hadir melalui desain dan tata ruang yang nyaman dan alami. Meskipun kebisingan jalan sedikit mengurangi ketenangan, area seperti taman zen tetap menawarkan kedamaian mendalam. Setiap elemen, mulai dari material hingga tata letak ruang, memperkaya pengalaman estetis dan spiritual dalam konteks Wabi Sabi. Meskipun ada tantangan seperti kebisingan, Tanah Pottery Studio mampu mengatasinya dengan desain yang selaras dan kohesif, menjadikannya bukan hanya tempat menjual produk seni, tetapi juga wadah untuk pengalaman mendalam dalam memahami dan mengapresiasi keindahan dalam ketidaksempurnaan.