Abstract:
Jalan M.H. Thamrin adalah suatu ruas jalan yang terletak di Jakarta Pusat. Jalan ini membentang dari Bundaran Air Mancur Thamrin di sisi utara, bersinggungan dengan Jalan Medan Merdeka Selatan, hingga Bundaran Hotel Indonesia di sisi selatan, bersinggungan dengan Jalan Jenderal Sudirman. Jalan ini berkembang hingga sekarang memiliki beberapa gedung perkantoran, perbelanjaan, dan penginapan, menjadikannya salah satu distrik komersial penting di Kota Jakarta. Seiring berjalannya waktu, kota mengalami perkembangan. Salah satu perkembangannya adalah kehadiran sistem transportasi BRT (bus rapid transit) yang melalui koridor Jalan M.H. Thamrin. Dalam rangka memfasilitasi kehadiran sistem transportasi tersebut, dibuat beberapa halte di sepanjang Jalan M.H. Thamrin. Salah satu dari halte tersebut adalah Halte Bundaran HI Astra yang selesai pada tahun 2023. Halte ini terletak di ujung selatan Jalan M.H. Thamrin, dekat dengan Bundaran Hotel Indonesia. Halte ini memiliki gaya arsitekural yang futuristik dan bentuk fisik yang cenderung berbeda dengan bangunanbangunan yang sudah ada terlebih dahulu di sepanjang koridor jalan ini. Kehadiran bangunan baru yang demikian memunculkan perbincangan di berbagai topik pembicaraan, salah satunya arsitektur. Penelitian ini akan menilai secara deskriptif mengenai kesesuaian bangunan halte baru tersebut di dalam latar tempatnya, dalam hal ini koridor Jalan M.H. Thamrin. Kecocokan ini dilihat berdasarkan relasi atau hubungan yang terjadi antara desain bangunan halte tersebut dengan elemen-elemen fisik pada ruang kota melalui penilaian respons-respons desain yang ada pada bangunan dalam kaitan dengan lingkungan sekitarnya. Kajian yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan prinsip dasar mengenai arsitektur kota, yaitu tentang peninjauan suatu karya rancang arsitektur individual dengan wawasan lingkungan perkotaan. Dengan demikian, penelitian ini tetap berfokus pada penilaian satu objek studi yaitu bangunan Halte Bundaran HI Astra, tetapi penilaian yang dilakukan pada objek tersebut tidak terlepas dari hal-hal yang ada di ruang kota sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menekankan pentingnya relasi dalam desain arsitektur yang berwawasan lingkungan perkotaan. Terjalinnya relasi yang baik dalam desain arsitektur dengan lingkungan kota akan membantu memperkuat karakteristik kota, baik secara bentuk fisik maupun kegiatan manusia di dalamnya.