Abstract:
Penelitian ini mengeksplorasi makna sakral pada bangunan Masjid Al-Imtizaj di Kota Bandung melalui pendekatan interaksi simbolik. Masjid Al-Imtizaj, yang unik dengan perpaduan arsitektur Islam dan Tionghoa, menawarkan perspektif menarik tentang bagaimana makna religius dan budaya diartikulasikan dan dipersepsikan oleh komunitasnya. Metode penelitian yang diterapkan adalah kualitatif-deskriptif, dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan arsitek, pengurus masjid, dan jamaah, serta analisis dokumentasi visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap elemen arsitektur masjid ini—dari kubah, menara, hingga ornamen dekoratif—memiliki makna simbolis yang mendalam dan berfungsi sebagai media interaksi simbolik antara jamaah dan ruang ibadah. Desain arsitektural masjid ini tidak hanya mencerminkan identitas keagamaan, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dan etnis Tionghoa, menciptakan suatu ruang sakral yang kaya akan simbolisme. Pemahaman jamaah terhadap elemen-elemen ini menunjukkan bahwa makna sakral masjid dibangun melalui proses interaksi sosial dan penafsiran simbol-simbol yang ada. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Masjid Al-Imtizaj berperan bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang simbolik di mana identitas budaya dan religius berinteraksi dan saling memperkaya. Temuan ini menegaskan pentingnya memahami makna sakral dalam konteks sosial dan budaya yang lebih luas, serta kontribusinya dalam memperkuat harmoni dan toleransi dalam masyarakat multicultural serta memahami elemen simbolik yang terdapat pada bangunan Masjid Al-Imtizaj dan mengungkap makna sakral interaksi simbolik yang terjalin antara pengguna (jamaah).